Hutan Lereng Slamet Terbakar

BANYUMASEKSPRES.com – Hutan di lereng Gunung Slamet wilayah Purbalingga terbakar. Hingga Jumat (13/9) luas hutan yang terbakar sekitar 14,3 hektare. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 100 juta lebih. Di hari yang sama perkebunan karet milik warga Desa Bingkeng Kecamatan Dayeuhluhur, Cilacap juga terbakar.
Kepala Pelaksana BPBD Purbalingga, Drs Much Umar Faozi MKes menjelaskan, sesuai informasi dari Perhutani, wilayah terdampak meliputi Hutan Lindung pada ketinggian 1.800 mdpl, petak 58A wilayah kerja Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Serang, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Gunung Slamet Timur Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur.
“Kondisi lapangan atau lokasi kejadian berisi Pohon Pinus tahun tanam 1997 dengan kondisi medan yang berjurang, tumbuhan bawah atau semak yang tebal dan lebat. Ketebalan semak mudah terbakar hingga sekitar 50 sentimeter,” paparnya.
Pada Jumat (13/9) itu tim gabungan hingga 600 orang berupaya memadamkan api. Sebagian besar difokuskan pada jalur yang masih terbakar di wilayah kerja Desa Serang. Penyebab kebakaran diduga kuat karena kelalaian masyarakat sekitar. Sehingga menimbulkan potensi kebakaran hingga akhirnya membakar semak, dan pohon.
“Untuk penanganan, semua personil dibagi 5 sektor. Rinciannya, 2 sektor di wilayah Guningmalang, Serang dan 3 sektor di wilayah Dusun Bambangan, Kutabawa. Kami gunakan sistim sekat bakar alami, yaitu membuat membuat pemisahan area yang sudah terbakar dengan area yang belum terbakar untuk melokalisir lokasi dan api kebakaran,” paparnya.
Hingga Jumat malam, semua tim masih siaga meski api sementara dinyatakan padam. Mereka berkumpul dan siaga di Posko atau Pondok Pemuda Basecamp Pendakian Bambangan.

/Kebun Warga/

Terpisah perkebunan milik warga di Blok Cikerud Dusun Bingkeng Desa Bingkeng Kecamatan Dayeuhluhur terbakar, Kamis (12/9). Api membakar ilalang, pohon dan ranting g kering dampak kemarau panjang.

Untuk mengantisipasi api meluas ke Pemukiman warga bersama dibantu anggota Koramil dan Polsek Dayeuhluhur melakukan pemadaman dengan peralatan seadanya.

Raska warga setempat mengungkapkan kebakaran diketahui saat dia melintas jalan tersebut melihat kobaran api cukup besar membakar pohon karet dan ilalang yang telah kering.

Kemudian dia berinisiatif memadamkan api tersebut dengan memukul titik api memakai pohon karet yang dipotong. Karena api semakin meluas dia meminta bantuan perangkat Desa yang melintas untuk untuk memadamkan api tersebut agar tidak merambat ke pemukiman warga.

Kepala Desa Bingkeng Wartono mengatakan usai mendapat laporan dari warga bersama Forkompimca langsung mendatangi lokasi kejadian dan bergotong-royong melakukan pemadaman.

Proses Pemadaman berlangsung sekitar satu jam hingga akhirnya api yang membakar perkebunan karet seluas satu hektar berhasil dipadamkan.

“Alhamdulillah api sudah dapat dipadamkan dan tidak mengakibatkan korban jiwa dan kerugian ditaksir sekitar Rp. 20 juta.”Katanya.

Agar kejadian serupa tidak terulang dia menghimbau warga agar berhati-hati tidak membuang puntung rokok ataupun tidak meninggalkan sisa pembakaran sampah yang masih menyala. ( amr/ben )

Beri komentar :
Share Yuk !

Tinggalkan komentar