IDI Banjarnegara Gelontor 225 Ribu Liter Air Bersih

Banyumasekspres.id. BANJARNEGARA – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Banjarnegara menggelontorkan 225 ribu liter air bersih bagi masyarakat Banjarnegara. Kegiatan ini merupakan bentuk bhakti dokter Indonesia dalam rangka HUT IDI ke 69.

Koordinator Pengabdian Profesi IDI cabang Banjarnegara dr Jalu Trasnolo Bangun mengatakan, drooing air sebabyak 225 ribu liter tersebut disebar di 44 desa di Banjarnegara yang mengalami kekeringan.

“Kegiatan ini kami lakukan selama 15 hari, sati hari kita kirim sekitar 15 ribu liter bagi masyarakat yang membutuhkan,” kata dr Jalu.

Dari kegiatan tersebut, diharapkan terjaganya kebutuhan dasar warga. Karena air bersih merupakan kebutuhan vital. Dengan sulitnya air bersih, dikhawatirkan kesehatan warga juga terganggu.

Sementara dr Aida Fitriani panitia lainnya menambahkan, selain droping air, IDI juga menggelar pengobatan gratis di Dusun Linggasari Desa Kebondalem, Kecamatan Bawang. Warga menurutnya antusias mengikuti kegiatan tersebut. “Banyak warga yang merespon baik kegiatan kita, keluhan warga bervariasi, dari gatal, rheumatik, hipertensi dan sebagainya,” sebut Aida.

Ketua IDI Banjarnegara dr Agus Ujianto SpB dalam keterangan menyatakan dengan tegas, dua persoalan kesehatan jasmani dan rohani merupakan pondasi penting untuk bangsa yang majemuk ini.

Agus menambahkan, jika mau ditelisik lebih jauh, permasalahan yang ada di masyarakat yang penting dan menjadi perhatian IDI diantaranya persoalan kesehatan politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya, bahkan kesehatan dalam pertahanan dan keamanan. “Kita konsen dalam dunia kesehatan, kesehatan yang menyeluruh,” kata Agus, Jumat (20/9).

Ungkapan tersebut ia dasari adanya kenyataan, bahwa anggota IDI ini tersebar di semua lini baik di layanan kesehatan, maupun bidang lainnya.

Adanya ketersebaraan anggota IDI dan kesibukan yang menyita banyak waktu ini, membuat pihaknya harus bergandeng tangan dengab pihak lain untuk program program kemanusiaan. Mulai dengan TNI, Polri, pemerintahan, tak terkecuali dengan organisasi jurnalistik seperti Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).

“Menuju beberapa program di lapangan, kita harus menggandeng sejumlah institusi, organisasi profesi serta komunitas komunitas yang menjadi mitra kita. Hari ini di sejumlah titik kita melakukan bakti sosial, sebagai wujud nyata sebagai bentuk pengabdian untuk masyarakat,” tandas Agus. (*)

Beri komentar :
Share Yuk !

Tinggalkan komentar