Imbas Banjir Purbalingga Jalan dan Jembatan Rusak

PURBALINGGA – Banjir yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Purbalingga akhir pekan lalu, tak hanya membuat rumah rusak dan terendam air. Tapi juga merusak sejumlah fasilitas umum.

Hal itu, diketahui saat Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) serta jajaran terkait melakukan pemeriksaan di sejumlah wilayah, Senin (25/3). Berdasarkan pantauan, sejumlah jalan dan jembatan rusak akibat diterjang banjir.

Kabid Bina Marga DPUPR Kabupaten Purbalingga Nugroho Priyo Pratomo mengatakan, di wilayah Kecamatan Karangmoncol, Jembatan Kali Muli ruas Jalan Tunjungmuli-Panusupan rusak. “Pondasi jembatan menggantung akibat tergerus banjir Sungai Muli, Sabtu (23/3) lalu,” katanya.

Di Kecamatan Rembang juga ditemukan jalan desa yang hilang sepanjang 100 meter, akibat tergerus arus sungai yang berada di samping jalan. “Jembatan Kali Caban ruas Jalan Panusupan-Bojongsana juga rusak,” imbuhnya.

Jembatan Kali Karang yang menghubungkan Desa Rajawana dan Desa Rembang di Kecamatan Rembang juga rusak. “Sedangkan di ruas Jalan Kertanegara-Margasana ambles sepanjang 70 meter,” lanjutnya.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga, akibat kejadian banjir di Kecamatan Karangmocol, talud sungai sepanjang 20 meter jebol. “Jebolnya tanggul mengakibatkan air sungai meluap ke pemukiman warga,” ungkap Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Purbalingga Mukhsoni.

Dia menambahkan, untuk penanganan darurat talud pihaknya akan membangun bronjong di sepanjang talud yang jebol. “Kami sudah mengirimkan bronjong yang akan dipasang. Tinggal dikerjakan saja,” katanya.

Selain itu, akibat kejadian banjir di Kecamatan Karangmoncol, sebanyak 112 Kepala Keluarga (KK) terdampak. “Keluarga yang sebelumnya mengungsi karena terdampak paling berat kejadian banjir, sudah pulang ke rumahnya masing-masing. Keadaan sudah normal lagi,” jelasnya.

Untuk total kerugian masih dilakukan pendataan. “Kejadian tersebut juga merusak barang berharga milik warga. Diantaranya dua sepeda motor, tiga kulkas, satu televisi, dua mesin cuci ,dan sejumlah barang berharga lainnya,” ungkapnya.

Sementara itu, tembok keliling Pasar Bukateja roboh, Sabtu (23/3) lalu. Kejadian ini menyebabkan satu gudang kayu dan rumah di dekat tembok rusak. “Tembok pasar baru selesai dibangun tiga bulan lalu. Tembok ambruk baru pada Sabtu (23/3) malam,” kata Mukhsoni.

Lebih lanjut dikatakan, penyebab ambruknya tembok karena hujan deras yang menyebabkan air meresap ke dalam tanah dan tidak bisa keluar. Kerugian material akibat bencana tersebut masih dihitung.

Sedangkan gudang kayu milik Suradi warga RT 3 RW 7 dan rumah milik Lis warga RT 1 RW 6 belum diperbaiki. Pihaknya mendapatkan laporan mengenai ambruknya tembok keliling Pasar Bukateja dari petugas keamanan pasar. (tya)

Beri komentar :
Share Yuk !

Tinggalkan komentar