Kementerian Lingkungan Hidup Kembangkan PLTS di Kampung Laut Cilacap

BANYUMAS EKSPRES  – Kebutuhan listrik kecamatan Kampung Laut disebut masih sangat terbatas. Dengan jaringan listrik yang ada, belum mencukupi kebutuhan yang diperlukan.  Menyikapi hal tersebut, pemerintah menjadikan Dusun Bondan Desa Ujung Alang Kecamatan Kampung Laut sebagai uji coba dalam mengembangkan pembangunan 5 kincir angin dan 24 sel surya untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya ( PLTS ) sejak 2017.

Dari  PLTS itu telah mampu mengaliri 37 rumah, dengan pengembangan pembangunan tenaga surya dan angin, dengan kapasitas 12.000 WP.

Listrik yang dihasilkan dari panel surya tersebut bisa digunakan untuk meningkatkan hasil produksi tangkapan ikan, agar kualitas ikan tetap terjaga, dan memiliki stok cukup.

Menteri Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, saat kunjungannya ke Kampung Laut mengatakan, Dusun Bondan yang berada di area Segara Anakan merupakan area yang cukup unik.

Menurut dia, program tersebut bisa menjadi model pembangkit listrik tenaga surya dan angin. Karena di daerah seperti Kampung Laut ini, sangat mungkin dikembangkan PLTS.  “Setelah saya lihat, sistemnya menggunakan teknologi hybrid. Sistem ini tidak mengharuskan masuk ke jaringan PLN,” ungkapnya, Selasa (5/3).

Dia mengungkapkan, sistem ini sudah banyak berhasil dilakukan di luar negeri. Oleh karena itu, dia meminta kepada Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, untuk membawa proyek dijalankan oleh Pertamina ini ke tingkat nasional. “Kita akan lihat pelembagaannya terlebih dahulu. Apakah PLTS ini dikelola BUMDes, atau koperasi,” imbuhnya.

Ekosistem rawa yang ada di Segara Anakan ini, dia menyebutkan ada vegetasi alam yang mampu dengan cepat menyerap air.  “Saya kira, saya baru paham kenapa Segara Anakan begitu terkenal. Karena banyak keunikannya, dan ada banyak yang bisa dikembangkan,” pungkasnya.

GM Pertamina RU IV, GM RU IV Joko Priyono mengatakan, ini merupakan tahap pertama sebanyak 12.000 WP. Diharapkan akan bisa bertambah di waktu mendatang. “Dari PLTS ini, per rumah bisa mendapatkan 450 watt,” ucapnya.

Direktur Pengolahan Pertamina, Budi Santoso Syarif mengatakan,  Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 12.000 WP ini, bisa berdampak pada penurunan emisi gas CO2 652.983 kg, atau setara dengan penghematan fossil fuel sebesar 246,07 ton.

Program ini adalah program yang memanfaatkan sumber daya alam melalui teknologi hybrid one pole. Atau yang merupakan perpaduan antara panel surya dan kincir angin. Program ini juga mampu membentuk kelompok baru Pengelola PLTH dengan kemampuan pengelolaan listrik.

“Program ini telah menghasilkan produk yang unik dan belum ada di pusat oleh– oleh cilacap. Yang pemanfaatannya merupakan sisa hasil pengolahan tambak menjadi produk bernilai ekonomis,” pungkasnya. (nas/)

Beri komentar :
Share Yuk !

Tinggalkan komentar