Lima Desa di Cilacap Dilanda Banjir dan Longsor


GENDONG : Seorang anak menggendong adiknya untuk menerjang banjir yang melanda Desa Mulyasari, Minggu (10/2) kemarin.

CILACAP – Hijan deras yang melanda Cilacap menyebabkan banjir di tiga desa. Banjir melanda Desa Mulyasari dan Sindangsari di Kecamatan Majenang dan Desa Bantar Kecamatan Wanareja. Sementara tanah longsor terjadi di Desa Ujungbarang Kecamatan Majenang dan Sindangbarang Kecamatan Karangpucung.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, banjir di Desa Sindangsari dan Mulyasari terjadi mulai pukul 03.00. Sekitar pukul 04.00 ketinggian air melebihi lutut orang dewasa. Di beberapa tempat air sudha masuk ke dalam rumah warga. “Sekitar pukul 04.00 air sudha masuk ke dalam rumah,” kata Khusaini, warga Dusun Bojongsari RT 5 RW 7 Desa Mulyasari, kemarin.

Dia mengatakan, ketinggian air di dalam rumah hampir menyentuh lutut orang dewasa. Sementara di pekarangan mencapai pinggang. Untuk sementara, dia memutuskan bertahan di rumah sembari berharap air cepat surut kembali. “Sementara di rumah. Tapi barang-barang sudah diamankan,” kata dia.

Kepala Desa Singdangsari, Amid mengatakan, banjir di wilayahnya melanda Dusun Tanjungsari RT 8 RW 5. Banjir ini diakibatkan tanggul Sungai Cikalong jebol di 4 titik berbeda. Selain itu, luapan air sampai ke Desa Mulyasari yang memang berdampingan. “Air sampai ke desa sebelah,” katanya.

Kepala Desa Mulyasari, Tohari mengatakan, banjir di desa itu diperarah oleh ketinggian air di Sungai Cilopadang dan Cileumeuh. Hingga air dari limpasan Sungai Cikalong, justru terjebak di perkampungan warga. “Saat pagi, air justru kembali ke perkampungan,” kata dia.

Dia mendata, banjir menggenangi Dusun Bojongsari dan tersebar di RW 7 dan 8. Wilayah terparah berada utara balai desa. Sampai siang kemarin, sejumlah rumah masih tergenang air dengan ketinggian mencapai lutut orang dewasa.
“Air masih menggenang,” kata dia.

Namun dia khawatir akan terjadi banjir susulan jika hujan kembali turun. Terlebih lagi, penyebab utama banjir berupa tanggul jebol belum ditangani. “Kalau hujan lagi, air bisa tambah besar,” katanya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap memastikan, banjir dan tanah longsor ini tidak mengakibatkan korban jiwa. Namun demikian, pihaknya terus memantau kondisi banjir. Terutama yang terjadi di Desa Mulyasari dan Sindangsari. Kemarin, petugas sudah mendirikan tenda pengungsi di kantor Desa Mulyasari. “Ini sebagai antisipasi kalau nanti malam hujan lagi,” katanya melalui Kepala UPT BPBD Majenang, Edi Sapto Prihono, kemarin.

BPBD, lanjutnya sudah menyiapkan 1000 lembar karung plastik yang akan dipakai untuk menutup tanggul jebol. Perbaikan darurat ini dilakukan dengan melibatkan warga melalui kerja bakti. “Rencana besok (hari ini) kerja bakti. Logistik permakanan sudah dipersiapkan oleh induk,” tandasnya. (har/)

Beri komentar :
Share Yuk !

Tinggalkan komentar