Penyebab Kebakaran Pasar Mandiraja Masih Menunggu Penyelidikan Forensik

38 kios dan 450 Los Ludes jadi Arang

BANYUMAS EKSPRES  – Kebakaran yang menghanguskan seluruh bangunan Pasar Mandiraja hingga, Senin (4/3) siang belum diketahui penyebabnya. Pemerintah daerah masih menunggu hasil penyelidikan forensik.

Seperti diketahui Pasar Mandiraja terbakar hebat pada Minggu (3/3) malam. Akibat kejadian ini menghanguskan 38 kios dan 450 los. “Akibat kebakaran ini 100 persen bangunan pasar terbakar habis,” kata Kasat Pol PP Banjarnegara Esti Widodo

Menurutnya upaya memadamkan yang dilakukan oleh Damkar berlangsung selama 7 jam. Armada yaag diturunkan mencapai sembilan unit dan dua tanki sebagai penyuplai air. “Kami tidak sendiri tapi dibantu Damkar dari Banyumas, Purbalingga dan Wonosobo,” ujarnya.

Ditanya penyebab kebakaran Kabid Damkar Satpol PP Banjarnegara Nurvavik Krismiarto menyatakan belum berani memastikan. Pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan forensik dari Polri. “Saat ini kepolisian juga tengah menerjunkan tim untuk menyelidiki pemicu kebakaran. Pernyataan resmi setelah forensik Polri menyelesaikan penyelidikan dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).Kita tidka mau berspekulasi,” kata dia.

Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono mengatakan peristiwa ini merupakan bencana. “Saya tetapkan dengan SK sebagai bencana. Sehingga penanganannya dengan dana darurat bencana,” ujarnya.

Disebutkan, dalam peristiwa kebakaran ini ada 38 kios dan 450 los yang terbakar habis. Untuk penanganan sementara, akan dibangun pasar darurat yang lokasinya rencananya akan dibangun di Terminal Mandiraja. Selain lokasinya cukup luas, jaraknya juga dekat dengan lokasi pasar yang terbakar.

Kebakaran Pasar Mandiraja pada Minggu (3/3) malam menyisakan pilu bagi para pedagang. Sebab mereka menderita kerugian besar. Padahal para pedagang ini baru saja kulakan untuk dijual Senin (4/3) pagi. Seorang pedagang warung makan Sumeh Pangesti terpukul dengan peristiwa ini. “Harapan hanya dari jual makanan. Terbakar gini jadi bingung karena menghadapi bulan puasa,” ungkap dia.

Bukan hanya hasil kulakan yang ludes terbakar, namun juga peralatan untuk warung juga terbakar habis. “Bangunan tempat berjualan terbakar habis. Peralatan memasak juga habis terbakar. Padahal baru kulakan,” kata dia sambil berlinang air mata.

Anggota Komisi III DPRD Banjarnegara Sadulloh mengaku saat kebakaran sedang ngobrol di rumah. Kebetulan posisi rumahnya berada dekat di belakang pasar. “Pada jam delapan malam tercium bau sangit seperti ada yang terbakar. Namun tidak tahu kalau itu dari dalam pasar,” paparnya.

Baru setelah dua jam kemudian, api membesar dan membakar habis los dan kios yang ada di dalam pasar.

Sadullloh mengatakan sebelum terbakar, pernah ada wacana pembangunan pasar tersebut pada tahun 2017 silam. Namun belum terealisasi karena ada tarik menarik pembiayaannya. (jos)

Beri komentar :
Share Yuk !

Tinggalkan komentar