Pesta Kincir di Bukit Kompos Desa Bolang

BANYUMASEKSPRES.com – Desa Bolang Kecamatan Dayeuhluhur menyimpan pesona. Salah satunya Bukit Kompos. Di puncak kemarau seperti saat ini belasan kincir angin menghiasi bukit itu. Sebagai hiburan para petani kala jeda tanam.

Sejak kapan tradisi Kolecer (kincir) bambu ini dimulai, tidak ada yang tahu. Namun masyarakat setempat meyakini tradisi ini sudah ada sejak dulu kala, sebelum era kolonial.

“Ini merupakan kearifan lokal masyarakat Desa Bolang dan sekitarnya. Sebagai hiburan masyarakat saat puncak kemarau. Tradisi ini sudah ada sejak dulu,” kata Kades Bolang Rukman.

Seperti namanya, kincir ini dibuat dari tiang bambu berukuran besar. Pada ujung bambu dipasang baling-baling kayu yang diasah tipis. Panjang baling-baling sekitar 3 meter. Bambu ini dipasang miring menghadap arah angin. Saat angin berhembus kencang tiang kincir ini akan melengkung hingga tegak. Masyarakat berlomba membuat kincir angin agar terlihat menarik dan menimbulkan suara gemuruh putaran. Asyik juga melihat baling-baling kolecer berputar mengisi langit. Suara kerasnya menandakan besar dan kecilnya terpaan angin

Biasanya tradisi ini dilakukan masyarakat sendiri-sendiri. Mereka membikin kincir itu di ladang miliknya. Namun tahun ini, kincir disatukan di Bukit Kompos. “Ini untuk meramaikan Bukit Kompos. Karena tahun ini kita sudah mulai mengembangkan Bukit Kompos sebagai tempat wisata,” kata Rukman

Bukit Kompos terletak di ketinggian. Dari bukit ini bisa melihat panorama Kota Banjar dan Ciamis di barat daya. Di sebelah timur dan utara ada perbukitan menghijau. Ada sekitar empat hektare Bukit Kompos yang sedang dikembangkan untuk pariwisata. Targetnya menjadi wisata agro dan kuliner. Masih tahap awal. Dikelola oleh Bumdes Bolang Jaya. “Kita lakukan bertahap. Sepenuhnya dikelola desa,” kata Sekdes Bolang, Sarjono.

Ia mengatakan saat ini di atas bukit itu baru dibangun beberapa gazebo diperuntukan bagi pengunjung yang istirahat. “Sekitar bukit sudah mulai ditanam kopi. Ini merupakan komoditas perkebunan masyarakat Bolang selain gula aren. Menyusul akan ditanami buah-buahan dan sayur-sayuran,” kata dia. (tom/ben)

Beri komentar :
Share Yuk !

Tinggalkan komentar