PSN Dicanangkan di Banyumas, Jentik Nyamuk Masih Ditemukan

PURWOKERTO-Bupati Banyumas Ir H Achmad Husein, Ketua Tim Penggerak PKK Hj Erna Sulistyowati beserta pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), mencanangkan Banyumas Bebas Nyamuk melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), Minggu (31/3) di Taman Rekreasi Andhang Pangrenan.

Kegiatan tersebut dibantu Rotary Purwokerto, Rotary Purwokerto Satria dan Rotary Purwokerto Hapsari. Dari saat pengecekan lapangan usai pencanangan, Bupati masih menemukan jentik nyamuk di beberapa rumah masyarakat.

Salah satunya di rumah Darwoto RT 6 RW 3 Kelurahan Karangklesem Kecamatan Purwokerto Selatan. Pemilik rumah, Ibu Darwoto mengaku belum sempat bersih-bersih rumah karena harus ke pasar dan berjualan. “Setelah dicek langsung Bupati akan saya bersihkan dan jaga lebih baik lagi,” janjinya.

Bupati Banyumas, Ir H Achmad Husein mengatakan pemberantasan sarang nyamuk di Kabupaten Banyumas sudah lama digerakkan masyarakat. Hanya hari ini, Minggu (31/3), pihaknya kompak dengan bantuan klub Rotary di Purwokerto untuk bekerjasama di lapangan termasuk dalam hal pembiayaan.

Dalam kegiatan tersebut tiga klub Rotary yang di Purwokerto menyumbangkan 320 lampu senter, spanduk dan backdrop untuk beberapa desa/kelurahan di Banyumas, soundsystem serta snack bagi tamu undangan.

“Jadi kami gerakkan serentak untuk seluruh Kabupaten Banyumas. Semua harus bergerak bersama-sama,” katanya Minggu (31/3).

Bupati memastikan dukungan pembiayaan terhadap pencegahan dan penanganan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Banyumas sangat cukup. Dari kabupaten hingga provinsi ada. Dan saat ini dengan BLUD Puskesmas setiap saat dukungan bisa dari Puskesmas. Tidak harus dari APBD.

Dilanjutkan Husein, ancaman Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD di Banyumas masih jauh. Namun jika semua pihak tidak kunjung bergerak tentunya ancaman terulangnya KLB semakin dekat.  “Walaupun masih jauh harus tetap di stop,” tegas dia.

Kepala Dinas Kesehatan Banyumas, Sadiyanto mengatakan untuk hasil keseluruhan pengecekan lapangan belum dapat diketahui karena masih harus menunggu laporan setelah kegiatan. Tetapi setidaknya, pihaknya menemukan bahwa PSN yang sudah dilaksanakan masyarakat ternyata masih ditemukan jentik. Artinya PSN yang dilakukan masyarakat belum bersih.

“Dari temuan di beberapa tempat oleh Bupati, ketua tim penggerak PKK ternyata masih ada jentik. Katanya sudah PSN, ternyata masih ada,” terangnya.

Dirinya berharap melalui PSN serentak, masyarakat dapat melakukan PSN lebih bersih sampai benar-benar tidak ada jentik. Jika tidak lagi ada jentik otomatis tidak ada nyamuk demam berdarah. Pemantauan tidak hanya dilakukan pada 16 desa/kelurahan endemis yang sudah tiga kali berturut-turut selama satu tahun sudah ada kejadian demam berdarah positif. Pemantauan juga dilakukan terhadap 33 desa yang berpotensi menjadi wilayah endemis.

“Nah yang 33 desa lainnya mungkin baru satu atau dua kali setahun. Belum tiga kali,” pungkas dia.

Sebelumnya diberitakaqn, kewaspadaan tentang pesebaran dan melonjaknya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di awal tahun 2019 terus dipetakan. Pasalnya, untuk total kasus dari Januari 2019 sampai 26 Maret 2019 jumlah kasus Demam Dengue (DD) sebanyak 601, Demam Berdarah Dengue (DBD) 75 kasus dan Dengue Shock Syndrome (DSS) hanya 20 kasus.

Bahkan, dengan jumlah kasus tersebut, pasien yang meninggal dunia sebanyak enam orang. Pasien meninggal dunia berasal dari wilayah Kota Purwokerto. Data di Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, sebanyak 19 desa/kelurahan di 10 kecamatan seKabupaten Banyumas menjadi wilayah endemis Demam Berdarah Dengue (DBD). (yda)

Beri komentar :
Share Yuk !

Tinggalkan komentar