Puluhan Bajaj Siap Beroperasi di Kroya

CILACAP- Angkutan kawasan tertentu (AKT) jenis bajaj, mulai Rabu (27/3) kemarin, resmi beroperasi di wilayah Timur Cilacap. Angkutan tersebut dioperasikan untuk menggantikan becak bermotor (bentor) sebagai kendaraan yang dinyatakan ilegal.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cilacap, Tulus Wibowo mengatakan, angkutan kawasan tertentu bisa beroperasi di jalan-jalan besar, lain halnya dengan bentor yang tidak memiliki kelaikan jalan.

“Harapan kami para pengemudi bentor untuk segera beralih kepada kendaraan angkutan kawasan tertentu . Agar masyarakat para pengguna jasa ini bisa mendapatkan jaminan keselamatan,” kata dia.

Ada tiga tahapan dalam pengoperasian bajaj di wilayah Timur. Pada tahap pertama akan ada 21 unit bajaj yang siap mengaspal. Pada tahap kedua akan ada 20 unit bajaj, sedangkan pada tahap tiga Dishub akan menyiapkan 20 unit bajaj.

“Total ada 61 unit kebutuhan di wilayah Timur. Kita bertahap, menunggu perkembangan sekaligus menunggu pergeseran para pengemudi bentor,” ujarnya.

Menurut dia, ke depan AKT bajaj tersebut akan disiapkan shelter untuk tempat pangkalan. Sementara waktu tempat pangkalan bajaj tersebut berada di Pasar Baru Kroya.

“Nanti akan kita atur, rekayasa lalu lintas oleh teman-teman bidang lalu lintas. Untuk bajaj akan kita berikan shelter tertentu. Shelter ada di Pasar Kroya cuma hanya diberi tanda,” jelasnya.

Kasat Lantas Polres Cilacap, AKP Ahmad Nur Ari SIK mengatakan, selama satu bulan ke depan, para pengguna bentor yang belum patuh akan diberi tindakan preventif yakni teguran.

“Tahap sosialisasi menyampaikan kepada masyarakat bentor sudah tidak boleh beroperasi, ada upaya preventif penanganan pelanggaran tersebut. Nanti dua bulan selanjutnya akan kita tindak,” kata dia.

Menurut dia, bentor merupakan alat transportasi yang tidak berkeselamatan, tidak lulus uji kir dan memiliki resiko tinggi.
“Pemerintah kabupaten beserta Satlantas Polres Cilacap melalui Dishub telah memberikan satu upaya mudah transportasi yang sudah diterapkan di Kabupaten Cilacap. Harapan kedepan, untuk kendaraan ini khusus dirancang kemana saja, secara resmi sepeti ini,” jelasnya.

Bupati Cilacap, H Tatto Suwarto Pamuji, berharap dengan beroperasi bajaj di wilayah Timur Cilacap dapat membantu masyarakat dan memberikan fasilitas yang nyaman.

Salah satu pengguna jasa AKT, Sarino mengatakan, sebulan dia harus membayar cicilan bajaj yang dibelinya sebesar Rp 962 ribu selama lima tahun. Kendati demikian, dia tetap optimis jika bajaj akan diminati oleh masyarakat.

“Dengan adanya program pemerintah ini, saya optimis bisa meningkatkan taraf hidup. Nanti pangkalannya ada di Pasar Kroya, terus sampai Kecamatan Binangun dan sekitarnya,” ujarnya. (ray/din)

Beri komentar :
Share Yuk !

Tinggalkan komentar