Rambu Larangan Bermesraan Dipasang di GOR Satria

PURWOKERTO  – Himbauan dilarang bermesraan di komplek GOR Satria telah dipasang. Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas telah menempatkan himbauan larangan dalam bentuk banner. Banner disertai gambar ilustrasi orang yang tengah bermesraan.

“Terpasang. Saya perintahkan 18 Maret kemarin,” kata Asis Kusumandani, Kepala Dinporabudpar.

Sementara, pihaknya menyiapkan 10 unit banner. Nantinya akan tersebar di GOR Satria, Taman Andhang Pangrenan, Bale Kemambang, dan Lokawisata Baturraden.

“Saya belum cek lagi. Kemarin kami instruksikan agar dipasang di seluruh lokasi wisata,” imbuhnya.
Selanjutnya, untuk lokasi pemasangan banner tersebut ditempatkan di titik-titik yang diperkirakan rawan untuk berbuat diluar norma. Untuk wilayah GOR Satria berdasarkan pantauan langsung Radarmas banner tersebut ditempatkan di sudut Utara Gor Satria.

“Nantinya akan kami ganti dengan rambu seperti di kota-kota besar. Sementara menggunakan banner terlebih dahulu,” ujarnya.

Penggunaan banner sebagai media himbauan diakui pihaknya hanya dibuat beberapa saja. Menurutnya jika terlalu banyak akan mengganggu secara estetika.

“Sembari menunggu anggaran menggunakan banner. Kalau sudah ada nanti kita ganti dengan rambu sungguhan,” katanya.

Sementara itu, Kusmantono Kusmantono KUPT Lokawisata Purwoma menuturkan untuk TRAP dan Bale Kemambang juga akan ditempatkan banner seperti di GOR Satria. Dia menyebutkan untuk tahapan pemasangan banner masih dalam percetakan. “Bannernya sedang proses cetak,” ujarnya.

Disisi lain pemasangan banner himbauan tersebut disambut dengan beragam respons. Ada yang menilai menarik dan unik serta ada pula yang menyangsikannya.

“Bagus dan kalau bisa dibuat seperti rambu sungguhan. Bisa untuk latar foto juga,” kata Sipa, salah seorang pengunjung GOR Satria.

Lain halnya dengan Sipa, Diyah melihat upaya pemasangan banner meskipun idenya bagus namun dia sangsi terhadap seberapa efektifnya banner tersebut. Pengamanan dan pemberian sanksi menurutnya lebih manjur untuk membuat efek jera.

“Misal ada yang tertangkap tengah bermesraan terlewat batas dapat dipanggil orang tua atau walinya. Itu mungkin dapat membuat kapok,” pungkasnya. (aam)

Beri komentar :
Share Yuk !

Tinggalkan komentar