Mengajari sapi untuk menggunakan toilet bukanlah tugas yang mudah. Namun seorang penemu di Belanda berusaha membantu mengurangi emisi yang menyebabkan kerusakan lingkungan dengan mengajarkan sapi kencing di toilet.
Dilansir dari The Straits Times pada Minggu (31/3), percobaan dilakukan di sebuah peternakan di Belanda yang berhasil mengumpulkan 15 hingga 20 liter urin yang dihasilkan rata-rata sapi per hari. “Kami menemukan masalah emisi amonia dan berusaha menangani masalah langsung dari sumbernya,” ujar Penemu Toilet Sapi, Henk Hanskamp.
“Seekor sapi tidak akan pernah benar-benar bersih tetapi Anda dapat mengajar mereka pergi ke toilet,” imbuhnya.
Toilet sapi juga mempunyai cara bekerja yang cerdik. Tempat urinnya berada di sebuah kotak yang ditempatkan di belakang sapi, sementara di depannya ada bak makanan. Setelah sapi selesai makan, lengan robot menstimulasi saraf di bagian tertentu yang membuatnya ingin buang air kecil.
Toilet sapi saat ini sedang diuji di sebuah peternakan dekat Kota Doetinchem di Belanda Timur. Tujuh dari 58 sapi telah belajar bagaimana menggunakan toilet tanpa perlu distimulasi.
“Sapi sudah terbiasa. Mereka mengenali kotak itu, mengangkat ekor mereka, dan kencing,” imbuh Hanskamp.
Kandang telah menjadi lebih bersih dan tanah menjadi lebih kering. “Tanah yang kering lebih baik untuk kesehatan kuku sapi,” ujar Dokter Hewan Jan Velema.
Belanda sudah memberlakukan aturan yang lebih ketat tentang emisi amonia yang dapat menyebabkan polusi atmosfer dan mengiritasi mata manusia. Hanskamp yang juga pemilik perusahaan mesin pertanian mengatakan, toilet sapi bisa mengurangi paling tidak setengah dari jumlah amonia yang diproduksi mereka ketika buang air kecil di tanah terbuka. Perusahaan berencana menjual toilet sapi di pasar pada 2020. (jos)