Hernita merupakan tipikal orang yang tidak suka berdiam diri di rumah tanpa mengerjakan apapun. Sejak dahulu Hernita suka membuat sendiri berbagai pernak pernik sederhana.
Iseng-iseng, Hernita menjual karyanya di toko online dan tidak menyangka jika dagangannya laku. Ia pun memutuskan untuk membuka toko souvenir bersama dengan temannya.
Menurutnya dengan terjun di dunia bisnis souvenir membuatnya lebih bebas berekspresi dan bisa menciptakan ide-ide baru. Selain itu, ia ingin membuat barang-barang souvenir yang bermanfaat, bukan hanya sekedar bentuknya bagus tapi tidak bisa dipakai dan tidak bertahan lama.
Menurutnya untuk memulai berbisnis harus memiliki niat yang kuat, serta fokus terhadap apa yang dikerjakan sehingga mendapatkan hasil yang maksimal. Lalu modal juga diperlukan tetapi tergantung dari bisnis apa dulu yang hendak dikerjakan.
Kemudian harus mengikuti apa selera pasar saat ini atau terus mengikuti tren terbaru. Namun bukan berarti selalu menuruti apa kehendak pasar, lihat dulu apa yang bisa dikerjakan dan fokus di jalan itu.
Dalam berbisnis tentu tak terlepas dari yang namanya komplain dari pelanggan, menurut Hernita cara yang bisa dilakukan untuk menenangkan pelanggan yaitu dengan melakukan komunikasi, melayani pelanggan dengan baik dan berorientasi pada kepuasan pelanggan. Tetapi harus dilihat juga kesalahannya berasal dari penjual atau pembeli agar bisa menentukan langkah apa yang bisa ditempuh untuk mengatasinya. (ita)