Atasi Air Laut Masuk Ke Sawah, PLTU Bantu Perbaiki Tanggul Sungai

CILACAP – Selama enam tahun terakhir, lahan persawahan seluas 70 hektare di Dusun Semampir, Desa Slarang, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap tak bisa panen. Salah satu penyebabnya karena tanggul sungai Kalisabuk rusak sehingga air laut saat rob masuk ke persawahan.

Ketua Kelompok Tani Pantang Mundur Dusun Semampir Desa Slarang, Yamin mengatakan, untuk mengatasi air laut agar tidak masuk ke sawah saat rob, tanggul harus diperbaiki. Karenanya, para petani yang tergabung dalam kelompok tani Pantang Mundur meminta bantuan kepada PT S2P selaku pengelola PLTU Cilacap di Desa Karangkandri, Kecamatan Kesugihan.

“Masyarakat ingin panen. Karena sudah enam tahun sawah seluas 70 hektar tak bisa panen akibat rob. Selain karena tanggul rusak, masuknya air laut ke areal persawahan tersebut juga dampak dari adanya PLTU,” kata Yamin usai menerima bantuan tahap pertama perbaikan tanggul di PLTU Cilacap, Kamis (20/9).

Disebutkan, perbaikan tanggul yang diusulkan sepanjang 1.870 meter. Namun, bantuan diberikan tahap awal yang diberikan untuk perbaikan tanggul sepanjang 250 meter. Perbaikan sepanjang itu dipusatkan di tikungan akhir sebelum muara.

Sementara untuk perbaikan tanggul tersebut, pihaknya telah meminta ijin kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu-Opak. Karenanya, setelah bantuan diterima pihaknya akan langsung melakukan perbaikan tanggul sungai.

Kepala Desa Slarang meminta kepada Kelompok Tani Pantang Mundur agar bantuan yang telah diterima dari PT S2P dikelola dengan benar sesuai dengan komitmen yang telah disepakati sebelumnya.

“Bantuan ini untuk menanggulangi banjir atau air asin yang masuk ke lahan sawah milik petani. Apabila dilaksanakan dengan baik itu akan sangat bermanfaat bagi petani. Saya tidak mau mendengar nanti ada hal-hal yang menyimpang dari yang telah direncanakan bersama. Kepada S2P diucapkan terima kasih karena telah peduli kepada para petani,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut General Manager PLTU Cilacap Unit 1 & 2, Sugeng mengatakan, petani di Dusun Semampir yang selama enam tahun tidak panen karena air laut masuk ke lahan persawahan.

“Sehingga kita berkeinginan bekerjasama dengan petani memperbaiki tanggul untuk menanggulangi rob dari air laut. Hal itu diharapkan PLTU bisa membantu teman-teman petani bisa panen lagi, walaupun ini masih dalam tahap awal,” kata Sugeng.

Kedepannya, lanjut Sugeng, pihaknya akan mengevaluasi terkait dengan penanaman di wilayah pinggir pantai agar abrasi dari air laut tidak begitu massif sehingga di lingkungan lain terutama di kawasan pertanian bisa bercocok tanam dengan baik.

Disebutkan, bantuan tahap awal yang diberikan kepada kelompok tani sebesar Rp 314.954.000. Jumlah sebesar itu diberikan secara bertahap, tahap pertama berupa uang muka senilai Rp 100.000.000.

“Selanjutnya, setelah pembangunan tanggul mencapai 50 persen, dana tahap kedua akan dikucurkan kembali. Begitupula setelah progres pekerjaan mencapai 70 persen dana kembali dikucurkan,” bebernya.

Ditambahkan, perbaikan tanggul yang dilaksanakan oleh Kelompok Tani Pantang Mundur tersebut sudah mendapat persetujuan dari BBWS Serayu-Opak. Selain itu juga sudah mendapat rekomendasi dari Badan Lingkungan Hidup Cilacap. Sedangkan untuk bestek dan jumlah pendanaan ditentukan oleh S2P.

“Kami berharap perbaikan segera dilaksanakan sebelum datangnya musim hujan. Sehingga bisa bermanfaat bagi para petani,” pungkasnya. (gin/*)

Beri komentar :
Share Yuk !

Tinggalkan komentar