Klub Liga Inggris Kompak Mundur dari Liga Super Eropa

LONDON – Seusai Manchester City membuat pernyataan, kini giliran Manchester United, Chelsea, Arsenal, Liverpool dan Tottenham yang menyatakan mundur dari European Super League (ESL) atau Liga Super Eropa.

Kelima klub Premier League itu kompak membuat pernyataan pada Selasa (20/4) jam 23.00 waktu Inggris. Dengan keputusan ini berarti sudah tidak ada lagi wakil Inggris yang akan tergabung sebagai founder di Liga Super Eropa.

“Klub Sepak Bola Liverpool dapat mengonfirmasi bahwa keterlibatan kami dalam rencana yang diusulkan untuk membentuk Liga Super Eropa telah dihentikan,” tulis pernyataan resmi dari Liverpool.

“Dalam beberapa hari terakhir, klub telah menerima perwakilan dari berbagai pemangku kepentingan, baik secara internal maupun eksternal dan kami ingin berterima kasih atas masukan berharga yang mereka sampaikan,” terang Manajemen Liverpool.

“Sebagai hasil dari mendengarkan masukan dari komunitas sepak bola yang lebih luas selama beberapa hari terakhir, kami menarik diri dari Liga Super yang direncanakan. Kami melakukan kesalahan, dan kami meminta maaf untuk itu,” tulis Arsenal.

Dengan mundurnya enam klub Premier League, kini artinya hanya tersisa Real Madrid, Atletico Madrid, Juventus, Inter Milan dan AC Milan. Sementara Barcelona juga sedang dalam proses untuk mundur dari Liga Super Eropa.

Presiden Joan Laporte masih harus menunggu keputusan dari majelis klub untuk keluar dari ESL. La Blaugrana memiliki klausul lepas dari Liga Super tanpa terkena penalti jika majelis klub meminta Barca menarik diri dari kompetisi tersebut.

Liga Super Eropa Setingan Klub Besar

Dalam sekejap dunia sepak bola dunia dihebohkan dengan rencana Liga Super Eropa atau European Super League (ESL). Namun hanya berselang satu hari, turnamen saingan Liga Champions itu dinyatakan batal terlaksana.

Jurnalis Football Italia, Susy Campanale, pada Rabu (21/4), menyampaikan pandangannya terkait Liga Super Eropa. Menurutnya ada yang janggal dari proses perencanaan dari ESL yang tidak masuk akal.

“Kalau sejak awal tertarik ikut Liga Super Eropa buat apa AC Milan musim ini mati-matinya untuk lolos ke Liga Champions? Mereka bisa dengan mudah masuk ESL dan mendapatkan uang banyak,” ujar Susy.

Kemudian Susy juga menyoroti regulasi dari Liga Super Eropa yang hampir sama dengan rencana format baru dari Liga Champions. Dimana nantinya kompetisi akan berjalan dengan pertandingan yang lebih banyak.

“Perhatikan format Liga Super sepertinya identik dengan rencana perubahan Liga Champions yang akan dibicarakan dalam minggu ini. Mungkin perbedaannya pada ESL, 12 klub founder sudah dipastikan tampil tanpa kualifikasi,” terangnya.

Dirinya beranggapan seperti ada desakan dari para klub besar untuk memberikan penekanan kepada UEFA agar memastikan format baru dari Liga Champions. Sistem semi liga memang diyakini bisa mendatangkan uang lebih banyak.

“Coba lihat dengan adanya rencana Liga Super Eropa juga membuat saham dari Juventus dan Manchester United melonjak tajam. Ini sebuah fenomena yang pastinya menguntungkan klub,” lanjut sang jurnalis.

Bukan tidak mungkin settingan Liga Super Eropa dilakukan oleh para raksasa Eropa untuk menaikan nilai tawar mereka kepada UEFA. Soal besarnya bayaran juga pasti aka menjadi evaluasi bagi federasi setelah adanya rencana ESL.

Kini UEFA tentu akan mencari solusi agar ke depannya tidak ada lagi rencana klub besar untuk menggulirkan isu Liga Super Eropa. Para klub besar juga pasti akan menekan federasi soal bayaran.

Sebelumnya Liga Super Eropa direncanakan oleh 12 klub raksasa Eropa. Mereka adalah Manchester United, Manchester City, Chelsea, Arsenal, Tottenham, Liverpool, AC Milan, Inter Milan, Juventus, Atletico Madrid, Barcelona dan Real Madrid.

Malam tadi, enam klub Inggris sudah menarik diri, disusul kemudian Milan dan Inter juga melakukan sikap yang sama. Praktis kini hanya tersisa tiga klub Spanyol dan Juventus yang masih tergabung.

Namun ESL sudah memberikan pernyataan resmi untuk melakukan penundaan terhadap Liga Super Eropa. Belum ada manuver lanjutan yang dilakukan oleh Florentino Perez selaku pimpinan tertinggi dari ESL. (vyt/fin)

Beri komentar :
Share Yuk !