Masa Pandemi Petani Milenial Cilacap Tetap Eksis Jalankan Usaha Tani

CILACAP – Masa pandemi Covid-19 tak menyurutkan semangat petani milenial Kabupaten Cilacap. Mereka tetap eksis dan beraktivitas menjalankan usaha taninya, dengan tetap berupaya berkontribusi dalam menjaga ketahanan pangan masyarakat.

Hal tersebut terungkap pada rapat koordinasi (rakor) evaluasi petani milenial Kabupaten Cilacap yang dilaksanakan di Kebun Buah Jambusari, Desa Jambusari, Kecamatan Jeruklegi, Rabu (16/12).

Rakor dengan tetap menerapkan protokol kesehatan tersebut terselenggara berkat kerjasama Dinas Pertanian Cilacap dengan Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) selaku pendamping kegiatan petani milenial Cilacap.
Kegiatan itu dihadiri Wakil Direktur I Polbangtan Yoma, Kepala Bidang Penyuluhan, Kepala Bidang Hortikultura dan ketua kelompok usaha bersama petani milenial se-Kabupaten Cilacap.

Salah satu petani milenial, Nanang Chosiana dari kelompok usaha bersama Tani Muda Harapan Jaya Gandrungmangu mengungkapkan bahwa selama pandemi kegiatan usaha taninya antara lain pengembangan komoditas cabai dan budidaya ternak domba.

Petani lainnya Nasihin dari kelompok usaha bersama Sentosa Jaya Abadi menjalankan budidaya sayuran terutama cabai pada lahan seluas 20 hektar lebih. Nasihin beserta kelompoknya bahkan mampu menjalankan agrisbinis dengan menjalin kerjasama atau kemitraan dengan pengusaha pertanian dari Tasikmalaya.

Hal yang sama juga diungkapkan Slamet Budiarto dari kelompok usaha bersama Sahabat Tani. Pemuda yang akrab disapa Budi elektrik ini mengembangkan penggunaan pupuk organik dan agensi hayati dalam pemanfaat lahan pekarangan terutama dilahan yang sempit/perkotaan. Selain itu, Budi juga sering melakukan edukasi dan bimbingan terhadap KWT dan Karang taruna serta lembaga pendidikan dalam budidaya aneka tanaman hortikultura.

Wakil Direktur I Polbangtan Yoma, Ananti Yekti, mengatakan bahwa pentingnya peran kostratani untuk membangun petani milenial. Kostratani yang menjadikan balai penyuluhan pertanian tingkat kecamatan menjadi pusat pembangunan pertanian harus mampu melibatkan petani milenial dalam melaksanakan kegiatannya.

“Kostratani harus bisa memanfaatkan potensi yang dimiliki petani milenial untuk menyukseskan perannya sebagai pusat pembangunan pertanian,” kata Ananti.

Sementara itu, Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap, Tundan Iriana mengatakan, Dinas Pertanian berupaya memberikan wadah bagi para petani milenial untuk mengembangkan usaha taninya.

“Salah satu wadah yang disiapkan yaitu melalui Lapak Petani. Wadah ini diharapkan dapat memotivasi dan menarik minat pemuda untuk berkarya di sektor pertanian,” pungkasnya. (gin)

 

Beri komentar :
Share Yuk !