CILACAP – Jawa Tengah merupakan sentra jamu yang terkenal di Indonesia, dan Cilacap adalah salah satu produsen jamu terbesar yang sempat mengalami masa kejayaan pada sekitar tahun 90-an hingga 2000 awal. Sayangnya brand produksi jamu tradisional dari wilayah ini sempat tercoreng karena produsen nakal yang mencampurnya dengan bahan kimia obat.
Kondisi ini mengakibatkan produksi jamu alami merosot. Namun dalam beberapa waktu terakhir, jamu alami berbahan herbal kembali menggeliat seiring dengan meningkatnya jumlah produsennya.
Bahkan data dari Badan Pengawasan Obat Makanan (POM) menunjukan, secara umum saat ini prosentase jamu ilegal seperti mengandung bahan kimia obat menurun signifIkan baik produsen maupun temuan produknya di pasarannya.
Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional Suplemen Kesehatan dan Kosmetik Badan POM, Maya Gustina Andarini menjelaskan, penurunan produsen jamu ilegal ini tak lepas dari intensitas pihaknya yang secara massif turun ke lapangan untuk mengedukasi masyarakat.
“Berbagai temuan produk jamu ilegal di lapangan langsung dipublish dalam website resmi Badan POM untuk diketahui masyarakat. Karena langkah ini, secara otomatis, permintaan pun menurun dan dibarengi dengan menurunnya para produsen jamu ilegal,” jelas Maya dalam pembukaan Dialog Interaktif dalam rangka pembinaan UMKM OT dan Pencanangan Jamu Cilacap Aman, Rabu (4/12).
Disamping itu pihaknya melakukan tindak tegas kepada setiap pabrik jamu yang nakal dengan menerapkan sanksi untuk membuat efek jera.
“Karena, ini merupakan kejahatan kemanusiaan yang tidak bisa ditoleransi,” tandasnya.
Lebih lanjut, dia menyebutkan, tercatat saat ini ada sekitar 1.700 produsen jamu alami di Indonesia dan ratusan diantaranya berada di Jawa tengah khususnya Kabupaten Cilacap. Pihaknya secara kontinyu dan intens melakukan pendampingan pada setiap produsennya seperti yang digelar pada Rabu (4/12) disalah satu hotel wilayah Kota Cilacap.
“Badan POM hadir untuk memberikan pencerahan dan pendampingan kepada para produsen jamu alami berskala UKM melalui kegiatan bertajuk Dialog Interaktif dalam rangka pembinaan UMKM OT dan Pencanangan Jamu Cilacap Aman,” bebernya.
Sementara Ketua Ketua Perkumpulan Pelaku Jamu Alami Indonesia (PPJAI), Mukit Hendrayatno menyampaikan, pihaknya berkomitmen dengan segala tantangan yang dihadapi untuk mendorong kebangkitan jamu alami Cilacap.
Dialog Interaktif dalam rangka pembinaan UMKM OT dan Pencanangan Jamu Cilacap Aman turut menghadirkan anggota Komisi 9 DPR RI, Imam Suroso, pihak Balai Besar POM Jawa Tengah dan Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji yang membuka acara. Puluhan peserta merupakan para pengusaha jamu alami Cilacap yang diharapkan kebangkitannya untuk industri jamu aman dari wilayah ini.
Selain Badan POM yang gencar melakukan pendampingan dan penindakan terhadap produsen jamu ilegal, kalangan wakil rakyat di pusat pun turut serta mendorong kebangkitan jamu alami. Dorongan seperti disampaikan Anggota Komisi 9 DPR RI, Imam Suroso.
Dikatakan, terkait dengan semangat kebangkitan ini pihaknya bahkan telah menekan Menteri Kesehatan untuk membuat kebijakan mengembalikan jamu alami dan mengurangi penggunaan obat-obatan kimia. Imam juga berkomitmen untuk mengawal Kementerian Kesehatan dan Badan Pom serta meminta aparat penegak hukum untuk lebih bersikap persuasif dalam melakukan tindakan terhadap para produsen jamu alami.
Sementara Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji juga memiliki harapan besar kepada para pihak terkait dan masyarakat umum untuk kebangkitan jamu alami yang menjadi warisan leluhur. Disamping jamu alami yang lebih menyehatkan ketimbang penggunaan obat-obatan dengan kandungan kimia.
Selain menggelar Dialog Interaktif Pembinaan UKM Jamu Aman Cilacap, PPJAI juga menggelar pendampingan pengawasan sarana produksi obat tradisional. Acara tersebut akan dilangsungkan pada Kamis 5 Desember ini. (gin)