Rumah Hunian Subsidi Paling Diminati

SOSOK : Welly Pambudi, Konsultan dan Pemasaran Property area Purwokerto dan Banyumas Raya

BANYUMAS-Pandemi virus Corona atau COVID-19 telah menghantam berbagai sektor ekonomi termasuk bisnis properti. Meski permintaan properti menurun drastis, namun masih ada secercah harapan. Rumah hunian masih diminati, meski tak sebesar seperti biasanya.

Welly Pambudi, Konsultan dan Pemasaran Property area Purwokerto dan Banyumas Raya mengatakan, daya beli masyarakat terhadap properti sedang turun karena kondisi ekonomi (15/2).

“Yang masih bisa agak bergerak ya harga rumah subsidi harga Rp150 jutaan. Selain itu juga produk rumah komersil murah kisaran harga di bawah Rp250 jutaan. Kalau yang di atas Rp500 juta lambat sekali. Apalagi yang Rp 1 miliar ke atas sangat berat saat ini,” jelas Welly.

Menurut Welly, investasi properti selama pandemi ini juga sangat lambat. Ada ketakutan pada investor ketika sewaktu-waktu akan menjual lagi properti yang dimiliki.

“Akibat imbas covid menjadi lama terjual atau untungnya kecil. Jadi mending dana cashnya dipegang dulu. Kecuali yang memang buyer atau user langsung lagi butuh hunting properti atau bukan para investor,” tambahnya.

Masih dikatakan Welly, pihaknya perlu juga memaksimalkan dan memperkuat jaringan terutama pada bidang pemasaran properti, agen properti, dan broker properti, untuk bisa berkerjasama baik sharing listing maupun buyer/investor.

Di sisi lain, dalam beberapa jangka waktu ke belakang bisnis properti sudah mulai membaik dibandingkan saat awal pandemi. Hal tersebut dikarenakan perbankan sudah bisa memproses Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan normal. Setelah sebelumnya di awal pandemi Bank tidak bisa memproseskan selain pegawai BUMN, TNI, Polri, dan PNS.

Hal tersebut diungkapkan Villa Ayu, selaku Marketing Property Anthurium Regency. Menurut Villa, rumah merupakan kebutuhan primer. Jadi bagaimanapun keadaannya akan tetap ada peminatnya. Baik untuk dihuni ataupun investasi.

“Sejauh ini selama pandemi orang membeli rumah masih dominan untuk dihuni. Bukan sekedar untuk investasi,” tutur Villa.

Selain hal yang telah disampaikan, Villa juga menambahkan perlunya memperkuat promosi dan penawaran untuk tetap menghidupkan bisnis properti yang dijalani. (Fawid)

Beri komentar :
Share Yuk !