Ramiro Coffee Hadirkan Kopi Lokal dan Impor

PURWOKERTO-Alunan musik akustik yang dimainkan oleh duo musisi Endah N Resha menemani pengunjung Ramiro Coffee di Jalan S Parman Purwokerto. Suasana semakin hangat ketika para pengunjung juga ikut menikmati dan bernyanyi bersama musisi yang digandrungi kaum muda ini.

Konser mini Endah N Resha benar-benar membuat suasana kafe semakin asik. Suguhan mini konser tersebut adalah bagian dari event yang rencananya akan digelar secara tentative oleh pengelola Ramiro coffee.

Pemilik Ramiro Coffee Beny Indrawan mengatakan, kafe yang dia buka tidak hanya menyuguhkan kopi semata, tetapi menjadikan kafe sebagai wadah komunitas. “Kami membuat agar semua komunitas bisa nyaman bahkan mereka bisa juga menggelar kegiatan tertentu,” ujarnya.

Sejumlah komunitas tersebut diantaranya, fotografi, musik, hingga visual art. Beny sendiri merupakan pebisnis kopi yang sudah cukup lama di Purwokerto. Sejak 2006 lalu ia sudah memulai bisnis kopi di Jatiwinangun.

Kini bisnis kopi yang dikelola semakin berkembang. Selain Kopi Nusantara mulai dari Papua hingga Aceh, ia menyediakan kopi lokal hingga kopi impor. “Kami menyediakan kopi secara lengkap, tinggal pengunjung ingin mencoba kopi lokal maupun impor,” jelasnya.

Beberapa kopi lokal tersebut diantaranya dari Baturraden, Semaya, Penakir Pemalang, Purbalingga dan Kopi Sumbang Banyumas. Adapun kopi impor ada dari Brazil, Etiopia dan negara lainnya.

Di Purwokerto hadirnya banyak kedai kopi, menurutnya tidak masalah. Hal itu justru menambah edukasi bagi pelanggan kopi di Banyumas. Meski menyediakan pilihan kopi lengkap ia saat ini juga tengah mengangkap kopi lokal.

“Kami akan lebih banyak memperkenalkan kopi lokal. Soal kesukaan itu pilihan masing-masing, tetapi kopi local juga perlu diangkat,” tambahnya.

Bahkan Saat ini ia juga bekerjasama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) untuk menggarap lahan seluas 1 hektar di wilayah Perhutani. Lahan yang diklola tersebut bahkan sudah pernah panen.

Baginya bisnis kopi memang menjanjikan, bahkan tidak hanya kedai atau gerai, tetapi ia sudah menyentuh sektor hulu dan hilir. Mulai dari tingkat penanaman, panen, pengolahan hingga sajian di gerai coffee.

Di pengolahan ia juga menangani roasting dan melayani sejumlah kedai. Dalam sebulan sedikitnya 500 kg hingga 1 ton melayani roasting kopi.

Ditanya arti Ramiro sendiri, Beny mengaku Ramiro mempunya arti Bijaksana yang diambil dari Bahasa Spanyol. “Bijaksana bisa berarti luas, untuk segala hal, baik dalam bisnis, kehidupan, maupun tentang nilai-nilai hidup yang diperjuangkan. Kini kopi tidak hanya sekedar suguhan sore hari, tapi ada juga filosofi dan identitas dalam bisnis kopi,” pungkasnya. (saw)

Beri komentar :
Share Yuk !

Tinggalkan komentar