BANYUMASEKSPRES.com – Kain etnik sebagai kreasi khasanah budaya nasional memiliki nilai yang tinggi. Sebab kain etnik hanya diproduksi didaerah tertentu. Disitulah kain etnik memiliki nilai yang tinggi dan berpeluang untuk dipasarkan.
Pemilik Ethnic Style Muhammad Thol’at AL Farakhi, sejak setahun terakhir fokus memasarkan kain tersebut. Menurutnya ada empat jenis kain etnik yang ia jual yakni motif Toraja, Kalimantan, NTT dan Jepara.
Masing-masing daerah memiliki karakter dan ke khasan tersendiri. Misal Toraja lebih menonjolkan warna cerah dengan motif kotak, NTT menonjolkan simbol hewan dan warna gelap, Kalimantan menonjolkan gambar manusia, dan Jepara banyak menonjolkan unsur ranting dan daun daunan. ” Bahan yang digunakan adalah jenis katun lungsi 40 jadi lebih tebal, tapi tetap nyaman dipakai,” ujar Thol’ At.
Ditanya tentang segmen market yang dituju, ia menyebutkan kalangan hawa khususnya kaum ibu masih sangat tertarik dengan jenis kain etnik tersebut.
Selain itu kain tersebut juga bisa untuk oleh oleh wisata. Thol’at yang juga tergabung dalam komunitas pemandu wisata selama ini aktif memasarkan kain tersebut kepada wisatawan.
” Dalam dunia pariwisata, selalu ada tiga unsur, yakni something to see, something to do, dan something to bay. jadi kain ini adalah salah satu pilihan souvenir,” jelasnya.
Selain tergabung di komunitas pemandu wisata, ia juga kerap mengikuti pameran. Kali ini ia sedang mengikuti pameran selama enam hari di Pasar Gayeng Expo di Stand Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN).
Nah jika ada yang berminat atau tertarik, bisa datang untuk melihat kain etnik di Pasar Gayeng Expo Hotel Java Heritage Purwokerto. (saw)
