Balai Bahasa Meneliti Cerita Tutur dan Sejarah Dayeuhluhur

DAYEUHLUHUR – Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah melakukan penelitian cerita tutur dan sejarah Dayaluhur. Cerita yang masih melegenda di beberapa desa di Kecamatan Dayeuhluhur, akan di jadikan buku. Harapannya bisa menambah khasanah cerita rakyat secara luas bagi siswa sekolah.

Tim peneliti dari balai bahasa berjumlah dua orang. Mereka didampingi tokoh masyarakat dan narasumber sejarah. Masing-masing Ki Sunarto, Ki Kaswadi dan Ki Yayat dan Ki Danya serta Ketua Adat dan Pemerhati Sejarah Dayeuhluhur, Ceceng Rusmana, Selasa (7/7).

Ketua Tim Peneliti Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah Ery Agus Kurnianto, mengatakan kedatangannya ke Kecamatan Dayeuhluhur untuk melakukan penelitian tentang sejarah dan cerita tutur di wilayah Karesidenan Banyumas. Ia mendapatkan masukan, salah satunya wilayah Dayeuhluhur.

Di Diyeuhluhur tim melakukan penelitian selama tiga hari. Dari Minggu hingga Selasa (7/7). Pada penelitian ini dia merasa terkejut dan sekaligus bahagia,ternyata di Jawa tengah ada suatu tempat yang demikian kaya akan khazanah sejarah dan budaya serta kearifan. Situs budaya dan cerita rakyat masih terjaga dengan baik.

Adapun pendataan yang di identifikasi adalah cerita lisan, yang berhubungan dengan sejarah, legenda, babad atau mitologi. Dalam cerita tersebut ada peranan dari tokoh-tokoh perempuan di Dayeuhluhur.

Cerita rakyat diantaranya, Legenda Nini Tapih, Legenda Batu Pamuruyan, Kisah Nini Paraji Nakirem, Sejarah Cikawalon, Dewi Ratna Gumilang Asup Salem Ketra. Narasumber cerita ini diantaranya Ki Sunardi Cisagu, Ki Danya Sukanegara Hanum. Tempat yang menjadi latar sejarah berada di Desa Hanum, Desa Datar dan Desa Dayeuhluhur.

Selanjutnya hasil dari penelitian akan didiskusikan dan segera diwujudkan menjadi sebuah buku. Harapannya bisa dipelajari di sekolah maupun diceritakan dalam kegiatan lainnya supaya tidak punah dan dikenal oleh masyarakat luas.

Dia mengingatkan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah pada dasarnya hanya membantu melestarikan. Namun peran utama tetap kepedulian masyarakat setempat untuk menjaganya dan melestarikannya.

Narasumber cerita Legenda Nini Tapih, Cisagu Ki Sunardi (80) mengaku senang dengan kedatangannya tim dari balai bahasa. Mereka peduli dan menelusuri berbagai cerita tutur maupun legenda tentang Dayeuhluhur.

Ia mengatakan ragam cerita tentang Dayeuhluhur dia dapatkan dari orang tuanya secara turun temurun. Pada zaman sekarang ternyata sangat berharga untuk menjadi identitas keberadaan masyarakat Dayeuhluhur. (lim)

Beri komentar :
Share Yuk !