Batik Khas Kampunglaut Siap Diangkat ke Pasar Internasional

CILACAP – Eksistensi batik Cilacap semakin menggeliat dan terus berkembang. Perkembangan sentra perajin batik saat ini juga semakin merata, jika sebelumnya hanya ada di Maos dan Kroya atau wilayah Cilacap Timur kini telah bermunculan di wilayah lain. Salah satunya di Kampunglaut yang mengangkat kearifan lokal dengan memanfaatkan buah mangrove sebagai pewarna alami batik.

Seperti yang dilakukan Kelompok Batik Mekar Canting Kampung Laut. Selain memanfaatkan buah mangrove untuk mendapatkan warna alami, karya batiknya juga sepenuhnya mengangkat motif-motif khas Kampunglaut, seperti motif mangrove, jruju, kerang, totok, udang, kepiting, dan lain-lain.

“Yang kami angkat adalah motif batik dari flora dan fauna khas Kampung Laut,” ucap Ketua Kelompok Batik Mekar Canting Kampung Laut, Sodikin, Kamis (20/8).

Menurutnya, Kelompok Mekar Canting mendapatkan dukungan penuh dari Pertamina, sejak awal pembentukan sampai resmi diluncurkan pada 2017 lalu. “Saat ini saya dibantu 20 perajin,” ujar Sodikin.

Karenanya, ia mengapresiasi kepedulian Pertamina yang selama ini membantu dan mengawal terbentuknya kelompok pembatik di Kampung Laut.

“Kami tentu menyampaikan terimakasih kepada Pertamina dala hal ini RU IV Cilacap karena kehadirannya memberikan manfaat besar dan membantu meningkatkan ekonomi warga,” katanya.

Terkait hal itu, Direktur Human Capital & Business Support PT Kilang Pertamina Internasional, R. Ruli Adi menyatakan, Pertamina memastikan siap membantu pemasaran batik mangrove yang mengangkat ciri khas dan kearifan lokal asli Kecamatan Kampunglaut.

Menurutnya, batik mangrove yang diproduksi di area Kolak Sekancil ini, menurut Ruli sudah sangat baik dan layak diangkat ke level yang lebih tinggi.

“Untuk itu Pertamina siap membantu memperluas pemasaran batik mangrove Cilacap agar semakin dikenal luas, tak hanya di tingkat Nasional tapi juga tingkat internasional,” ujar Ruli saat kunjungan ke area Konservasi Laguna Kawasan Segara Anakan Cilacap (Kolak Sekancil) di Dusun Lempong Pucung, Desa Ujung Alang, Kecamatan Kampunglaut, Kamis (20/8).

Dia menambahkan, batik lebih dari sekedar identitas sebuah daerah. Mengenakan batik membuat banyak oramg merasa lebih percaya diri dan menguatkan performa.

“Untuk itu batik mangrove juga harus menguatkan karakter aseli lokal Cilacap, semakin tinggi tingkat kerumitan tentu akan semakin meningkatkan nilai batik itu,” imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Unit Manager Communication, Relation & CSR Pertamina RU IV Cilacap Hatim Ilwan menyebutkan Kolak Sekancil merupakan kawasan Arboretum Mangrove yang dikembangkan bersama Kelompok Patra Krida Wana Lestari di kawasan perairan Segara Anakan.

“Kami sudah melakukan penanaman 1,2 juta pohon mangrove dalam kurun 10 tahun terakhir. Hasilnya Kolak Sekancil kini menjadi kawasan wisata mangrove terlengkap di Indonesia. Dari 200 jenis mangrove di dunia, sekitar 54 jenis di antaranya ada di Kolak Sekancil,” terangnya.

Selain mengunjungi Kolak Sekancil, Ruli Adi juga meninjau Dusun Bondan, Desa Ujung Alang, Kecamatan Kampung Laut. Dusun terpencil di kecamatan ini menjadi binaan Pertamina RU IV Cilacap melalui program Energi Mandiri Tenaga Surya dan Angin (E-Mas Bayu) dan Energi Mandiri Tambak Ikan (E-Mba Mina). (gin)

Beri komentar :
Share Yuk !