Beri Klarifikasi, Pemdes Panulisan dan Keluarga Tampik Ada Pengusiran Warga

DAYEUHLUHUR-Pemberitaan di media televisi tentang pengusiran Ayu yang sedang berkunjung dan menginap di rumah keluarganya di Rt.03 Rw.011 Dusun Manggasari Desa Panulisan Dayeuhluhur sontak menggegerkan hingga menjadi ramai diperbincangkan di Media Sosial.

Dalam berita tersebut ayu mengaku diusir oleh tetangga dan keluarga karena merasa takut terpapar virus corona mengingat yang bersangkutan berasal dari daerah zona merah.

Menanggapi informasi tersebut Pemerintah Desa Panulisan bersama Forkompinca Dayeuhluhur langsung menindaklanjuti dengan mendatangi pihak keluarga yang diberitakan telah mengusirnya untuk mengetahui kebenarannya.

Kemudian melakukan klarifikasi yang dilaksanakan di Pendapa Balai Desa setempat yang dihadiri oleh kepala desa, keluarga, Ketua Rt/Rw, kepala dusun dan perangkat desa, kamis (2/4).

Menurut Camat Dayeuhluhur Drs Hari Winarno MSi setelah pihaknya melakukan konfirmasi kepada keluarga tidak ada pengusiran seperti yang diberitakan dan ramai dibicarakan di media sosial.

Berdasarkan keterangan Ade (52) sepupu Ayu mengaku tidak ada sedikitpun terjadi pengusiran kepada saudaranya yang sedang mampir berkunjung.

“Menurut pihak keluarga tidak ada pengusiran dan berita yang beredar tidak benar adanya dan tidak sesuai dengan apa yang terjadi sebenarnya,” terangnya.

Hal yang sama juga disampaikan Kepala Desa Panulisan Koko Waskono. “Informasi yang diberitakan tidak benar apalagi dikaitkan dengan kondisi wabah Virus Corona,” ungkapnya.

Sementara itu Ade Nenta saat dikonfirmasi Banyumas Ekspres menjelaskan Ayu alias Karwi sudah bukan warga Dusun Manggasari lagi tapi warga Kelapa Dua Wetan Ciracas Jakarta Timur dan telah lama menghilang, selama bertahun-tahun tidak pulang.

Dikatakan, sebelumnya Ayu menikah dengan warga Malaysia dan setelah suaminya meninggal dia menikah dengan orang Jakarta. Sejak itu menghilang lama tanpa tidak ada kabar.

Namun secara tiba-tiba Ayu datang ke rumahnya dan keluarga juga menerima dan menyambutnya dengan baik karena memang masih saudara hingga membolehkannya menginap selama 10 hari di rumahnya.

Kemudian pada hari Selasa Ayu pamit mau ke Majenang ke makam kakaknya kemudian katanya langsung melanjutkan ke Cirebon untuk menggelar tahlilan 40 hari suaminya.

“Kami berpisah secara baik-baik dan tidak ada masalah apapun dan tidak ada pengusiran seperti yang ada dalam pemberitaan maupun di Medsos,Kabar yang beredar membuat keluarga kami syok, dan sangat menyesalkan pengakuan dalam pemberitaan tersebut,”pungkasnya. (lim)

Beri komentar :
Share Yuk !