Bupati Cilacap Minta Agar CSR PT SBI Ditingkatkan

CILACAP – Bupati Cilacap meminta agar program CSR (Corporate Social Responsibility) PT Solusi Bangun Indonesia (sebelumnya Holcim) dapat lebih ditingkatkan. Baik jumlah maupun sasaran yang lebih luas.

Hal itu disampaikan Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji yang dibacakan oleh Asisten Administrasi Sekda Kabupaten Cilacap, Uong Suparno saat acara Forum Konsultasi Masyarakat (FKM) Tingkat Kabupaten Oleh PT Solusi Bangun Indonesia Tbk Pabrik Cilacap di salah hotel di Cilacap, Rabu (19/2).

Bupati mengatakan, Pemkab Cilacap memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada PT. Solusi Bangun Indonesia Tbk Pabrik Cilacap, yang tidak hanya mengutamakan keuntungan semata namun telah menjalankan program tanggung jawab sosial dan lingkungannya.

Dalam pengelolaan lingkungan, Bupati juga mengucapkan terima kasih kepada PT. Solusi Bangun Indonesia Tbk Pabrik Cilacap yang telah mendukung pembangunan instalasi pengolah sampah menggunakan metode Refuse Derive Fuel (RDF).

“Dengan pembangunan RDF ini diharapkan akan mengatasi permasalahan sampah yang dihadapi masyarakat Kabupaten Cilacap. Dan yang patut kita banggakan, bahwa Cilacap akan menjadi Kabupaten pertama di Indonesia yang memiliki sistem pengolahan sampah RDF yang terintegrasi dan berwawasan lingkungan serta dapat menjadi sumber energi alternatif,” tandasnya.

Bupati berharap agar pelaksanaan kegiatan Forum Konsultasi Masyarakat ini, dapat lebih meningkatkan kualitas dan inovasi terhadap program – program CSR PT. Solusi Bangun Indonesia Tbk. Pabrik Cilacap untuk masa-masa mendatang, sehingga dapat selaras dengan Kebijakan Bangga Mbangun Desa.

Dalam kesempatan tersebut Manager Community Relations SBI Cilacap, Kusdiharta menyampaikan, beberapa capaian kinerja CSR atau pengembangan masyarakat pada tahun 2019 diantaranya meluluskan 60 pemuda siap kerja dengan pelatihan las, mengembangkan 30 kios kuliner di pusat kuliner Damarjati, pembentukan bank sampah untuk 400 warga di RW 10 Karangtalun, pengembangan objek wisata Makuta Tirta bersamaan dengan terbentuknya usaha dagang masyarakat termasuk batik mangrove.

“Kemudian pilar pendidikan, menyalurkan 530 paket beasiswa untuk pelajar SD, SMP dan SMA,” paparnya.

Berikutnya bidang infrastruktur, pembangunan jalan jalan beton dan rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), renovasi dan pembangunan Mushola dan Masjid, pengeboran air untuk kebutuhan air bersih masyarakat.

Dan bidang lingkungan, menghijaukan lahan bekas tambang batu kapur seluas tiga hektar. Sehingga menambah luas lahan yang dihjjaukan di Nusakambangan menjadi lebih dari 54 hektar. Serta menanam pohon mangrove bersama warga dan LSM.

“Kami mengucapkan terimakasih atas kerjasamanya, sinergi dan kolaborasi yang baik antara kami, masyarakat dan pemerintah dalam bersama-sama menjalankan program pengembangan masyarakat di sekitar operasional pabrik kami. Banyak hal yang sudah kita capai dan akan terus kita lanjutkan,” pungkasnya. (gin)

Beri komentar :
Share Yuk !