Era Revolusi Industri 4.0, Petani Harus Menyesuaikan Diri

CILACAP – Wakil Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman menegaskan komitmennya untuk menjaga Kabupaten Cilacap sebagai daerah penyangga pengan di Jawa Tengah maupun nasional. Hal itu dilakukan dengan memberikan motivasi kepada para petani dan pelaku ketahanan pangan untuk menyesuaikan diri dengan revolusi industri 4.0.

Penegasan tersebut disampaikannya saat membuka Rapat Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Cilacap di Ruang Rapat Jalabumi, Setda Cilacap, Kamis (7/11).

Wabup menyatakan, berbagai langkah yang strategis tentunya perlu diupayakan agar para pelaku utama atau pelaku usaha di bidang pangan dan masyarakat Kabupaten Cilacap pada umumnya lebih toleran dan siap untuk memasuki era inovasi informasi dan teknologi yang serba smart.

“Sesuai amanat Undang-undang Nomor 18 tahun 2012, pengembangan ketahanan pangan dimulai dari tingkat rumah tangga, masyarakat, daerah dan nasional.

Adapun yang menjadi fokus pertama dari pembangunan ketahanan pangan adalah pemberdayaan masyarakat, hal ini bertujuan agar masyarakat mampu menolong dirinya sendiri dalam persaingan pasar tenaga kerja dan kesempatan berusaha,” kata Wabup.

Terkait dengan hal itu, lanjut Wabup, peningkatan kapasitas SDM juga harus sejalan dengan salah satu program kerja Presiden mendatang yakni peningkatan generasi milenial.

“Generasi milenial sebagai pengemban estafet masa depan bangsa, sangat diharapkan peran sertanya dalam pembangunan pertanian dan pangan yang lebih efisien, modern, serta dapat meningkatkan daya saing dan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.

Selain itu, petani juga harus berpikir revolusi, jangan hanya tergantung dengan alam, harapan saya menyesuaikanlah dengan alam.

Menurutnya banyak inovasi yang bisa dilakukan oleh petani bekerjasama dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk menyiasati kondisi alam. Jika hal tersebut bisa dimanfaatkan maka banyak solusi alternatif pangan yang lain. Setidaknya untuk petani itu sendiri.

“Jika sedang banyak air, jangan memaksakan untuk menanam padi, maka akan rugi, cobalah menjadi petani air, artinya modal yang ada bisa untuk membeli benih ikan, jaring dan lain-lain,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pangan dan Perkebunan Kabupaten Cilacap Susilan, dalam laporannya mengatakan bahwa tujuan diadakannya Rakor ini adalah sebagai wahana koordinasi dalam upaya pemantapan ketahanan pangan pada era industri 4.0.

“Kegiatan ini tentunya sangat penting dan bermanfaat untuk meningkatkan koordinasi antar komponen yang terlibat dalam Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Cilacap,’ kata Susilan. (gin)

Beri komentar :
Share Yuk !