Festival Nelayan 2019, 11 Jolen Dilarung di Laut Selatan Cilacap

CILACAP – Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, prosesi budaya adat nelayan Sedekah Laut tahun ini tidak digelar di Pendapa Wijayakusuma Cakti. Gelaran tahunan ini  dikemas dalam Festival Nelayan. Mengambil start dari Lapangan Eks Batalyon, Cilacap, Jumat (27/9). Namun demikian, masyarakat Cilacap tetap antusias menyaksikan prosesi ritual sedekah laut hingga kirab 11 jolen yang dilarung di laut Selatan.

Tradisi sedekah laut pantai selatan
Tradisi sedekah laut pantai selatan

Sedekah laut ini  sebagai ungkapan syukur para nelayan yang tergabung dalam Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Cilacap kepada Sang Maha Pencipta.

Seperti pada gelaran tahun-tahun sebelumnya,  ritual diawali upacara seserahan Jolen Tunggul dari Adipati kepada Tumenggung Duta Pangarsa untuk dilarung di Laut Selatan.

Ada yang berbeda dengan tahun sebelumnya. Adipati yang biasanya diperankan oleh Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, kali ini diperankan oleh Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata, Heroe Hardjanto.

Dalam prosesi ini Adipati memerintahkan kepada Tumenggung Duto Pangarso untuk segera melarung jolen sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat dari Tuhan Yang Maha Esa. Setelah mendapatkan perintah tersebut, Tumenggung bersama rombongan arak-arakan menuju Pantai Teluk Penyu bersama Jolen Tunggul dari Adipati.

Acara sedekah laut pantai selatan 2019
Acara sedekah laut pantai selatan 2019

Dibelakang Jolen Tunggul diikuti rombongan 10 jolen pengiring yang berisi kepala kerbau, sapi, kambing, hasil bumi, dan pakaian. Jolen pengiring itu berasal dari HNSI dan delapan kelompok nelayan yakni Sentolo Kawat, Pandanarang, PPSC, Tegal Katilayu, Kemiren, Lengkong, Sidakaya dan kelompok nelayan Bengawan Donan serta satu jolen dari kelompok anak rantau Cilacap.

Sementara di belakang jolen kelompok nelayan, diikuti rombongan jajaran Forkopimda dan istri Bupati Cilacap yang menggunakan kereta kuda. Sedangkan para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) naik becak.

Sesampainya di bibir pantai Teluk Penyu, selanjutnya Jolen diserahkan kepada ketua kelompok nelayan untuk dilarung. Selanjutnya jolen dinaikan keatas perahu yang telah dihias warna-warni untuk dibawa dekat Pulau Majethi. Tiba di sekitar pulau Majethi kemudian Jolen dilarung di laut kidul (Samudera Indonesia).

Pantauan Banyumas Ekspres, sejak diberangkatkan dari depan Lapangan eks Batalyon menuju pantai Teluk Penyu langit tak cerah mengiringi arak-arakan jolen. Meski demikian, warga tampak antusias menyaksikan gelaran adat nelayan yang digelar setahun sekali itu.

Selain larung Jolen, masing-masing kelompok nelayan juga mengadakan acara syukuran lainnya seperti wayang kulit dan panggung hiburan.

Prosesi sedekah laut cilacap 2019
Prosesi sedekah laut cilacap 2019

Ziarah ke Pantai Karangbandung

Rangkaian prosesi “Sedekah Laut” yang diadakan setiap tahun dimulai sejak Kamis (26/9) dengan berziarah ke Pantai Karang Bandung di sebelah Timur Tenggara Pulau Nusakambangan. Selain ziarah atau nyekar di sana, mereka mengambil air dari Kali Lanang untuk kemudian didoakan sesepuh nelayan di atas gundukan Pulau Majeti. Gundukan tersebut dipercaya sebagai tempat tumbuhnya bunga Wijaya Kusuma. Air tersebut konon dipercaya membawa berkah.

Malam harinya dilanjutkan dengan tirakatan di tenda depan Lapangan eks Batalyon dengan acara mendengarkan sejarah sedekah laut dan memotong tumpeng.

Ketua DPC HNSI Kabupaten Cilacap Sarjono mengatakan adanya perubahan nama kemasan menjadi Festival Nelayan ini tidak menjadi persoalan. Karena yang terpenting tidak merubah rangkaian yang sudah biasa dilaksanakan.

Selain itu Festival nelayan ini, kata dia bersamaan dengan Festival jamu dan Festival Kuliner se Jawa Tengah. Yang bisa memberikan mootivasi dan memberikan kontribusi bagi masyarakat Cilacap.

Kepala Disporapar Kabupaten Cilacap Heroe Harjanto mengatakan prosesi larung jolen ini sebagai satu budaya masyarkaat Cilacap, khususnya nelayan. Untuk itu perlu dilestarikan.

“Prosesi jolen ini merupakan destinasi wisata berbasis budaya, ini yang kita angkat untuk menarik wisatawan datang ke Cilacap, dan ini akan menjadi kekayaan kita,” kata Heroe.

Ditambahkan, untuk lebih menarik, dalam Festival Nelayan 2019 yang dibuka secara resmi para Jumat malam, juga dirangkai dengan adanya festival jamu dan festival kuliner se-Jawa Tengah.

“Festival jamu sendiri diikuti oleh 35 kota kabupaten di Jawa tengah. Sedangkan untuk kuliner ada sebanyak 15 stan yang disiapkan. Festival nelayan digelar mulai Jumat (27/9) sampai Minggu (29/9),” pungkasnya. (gin)

Beri komentar :
Share Yuk !

Tinggalkan komentar