Muscablub Forki Cilacap Diwarnai WO Forki Jateng

MUCABLUB: Proses pelaksanaan Muscablub Forki Cilacap untuk memilih Ketua Umum periode 2021-2024. (Wagino)

CILACAP – Pengurus Cabang Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) menggelar Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscablub) untuk memilih Ketua Umum yang baru, Minggu (28/2). Namun, Muscablub yang digelar di Aula Kesbangpol Cilacap itu diwarnai Walk Out (WO) Pengurus Provinsi Forki Jawa Tengah. Aksi WO itu dilakukan lantaran pelaksanaan Muscablub tersebut dinilai tidak sesuai AD/ART Forki.

Pengurus Provinsi Forki Jawa Tengah yang datang dalam Muscablub Forki Cilacap yakni Waketum II Pengprov Forki Jateng Adam Prabowo bersama Kabid Humas dan Media I Nengah Segara Seni. Mereka WO saat Muscablub baru berjalan beberapa menit.

“Untuk semua cabang-cabang Forki se-Jawa Tengah, untuk proses pra Muscab, Muscab hingga pasca Muscab sudah kita atur semua. Fungsinya untuk memudahkan teman-teman di Kabupaten/Kota guna mempercepat proses,” kata Adam Prabowo usai WO dari Muscablub Forki Cilacap, Minggu (28/2).

Menurutnya, semua kerangka sudah disiapkan dan dikirimkan ke Forki Cilacap, namun ternyata diubah. “Kita berusaha menegakkan aturan mainnya. Kita datang sebagai gembalanya, yang mengarahkan. Tapi mereka (Forki Cilacap, red) ingin jalan sendiri. Kita tidak bertanggungjawab kedepannya,” ujarnya.

Meski Muscablub tetap dilaksanakan, lanjut dia, bila tidak sesuai dengan ketentuan PB Forki, maka Surat Keputusan (SK) Pengurus Cabang (Pengcab) tidak bisa diterbitkan. “SK Pengcab tidak akan kita terbitkan, otomatis tidak ada kepengurusan Forki di Cilacap,” tegasnya.

Dampaknya, kata Adam, Pengcab Forki Cilacap bisa tidak mendapatkan anggaran dari KONI. Selain itu atlet-atletnya juga tidak dapat berpartisipasi dalam event-event atas nama Forki.

Kabid Humas Forki Jawa Tengah, I Nengah Segara Seni menambahkan, Pengprov akan melihat rekomendasi yang dihasilkan Muscablub Forki Cilacap. “Kita lihat, apakah rekomendasi yang dihasilkan Muscablub ini, ketika minta rekomendasi pengesahan pengurus baru, sudah sesuai dengan persyaratan yang ada. Kalau ada yang kurang kita minta supaya dilengkapi,” imbuhnya.

Asep Merana Terpilih sebagai Ketua Umum Forki Cilacap

Meski diwarnai aksi WO oleh Pengprov Forki Jateng, Muscablub Forki Cilacap tetap dilanjutkan. Ketua SC Muscablub Pengcab Forki Cilacap, Sadmoko Danardono mengatakan, Muscablub digelar sehubungan Ketua Umum lama Letkol Inf Wahyo Yuniartoto mutasi ke luar Cilacap. Sehingga, lanjutnya, ada kekosongan posisi ketua umum.

“Sesuai AD ART Forki, Ketua Umum Forki Cilacap tidak boleh eks officio sehingga ada kekosongan. Pengurus lama sudah pamitan dengan Ketua Umum lama dan hari ini kita laksanakan musyawarah cabang luar biasa. Ada dua calon yang akan dipilih untuk peridoe 2021-2024 yaitu Agil Lastono dan Asep Merana Jati yang merupakan dua calon terbaik yang dimiliki Forki Cilacap,” kata Sadmoko.

Dia berharap terpilih Ketua Umum yang sesuai dengan kesepakatan, sehingga membawa karate di Cilacap lebih maju dan berkembang. Sehingga banyak atlet-atlet karate yang dimiliki mampu berprestasi dilevel Kabupaten, Provinsi maupun Nasional syukur-syukur Internasional.

Disinggung mengenai aksi WO oleh Pengprov Forki Jawa Tengah, Sadmoko mengaku tidak mengetahui penyebabnya. Sebab, menurutnya saat itu Muscablub baru saja dimulai, ia juga baru akan membacakan tata tertib untuk disetujui peserta, namun sudah diinterupsi Pengprov Forki Jateng.

“Saya kaget, jujur saya heran. Saya selaku pimpinan sidang sementara baru memulai membacakan paparan tata tertib, dibaca per pasal untuk disetujui anggota Muscablub. Baru membacakan pasal satu langsung diinterupsi dari Pengurus Provinsi Jateng. Maksudnya seperti apa, saya tidak terlalu jelas, dan langsung keluar,” ungkapnya.

Meski demikian, Sadmoko berkeyakinan Muscablub sudah sesuai dengan AD ART organisasi. Dari hasil pemungutan suara, Asep Merana Yadi terpilih sebagai Ketua Umum Forki Cilacap menyisihkan Agil Lastono. (gin)

Beri komentar :
Share Yuk !