Hasil Lab Belum Keluar, Satu Mahasiswi PDP Korona Meninggal

CILACAP – Satu orang pasien dalam pengawasan (PDP) yang sempat mendapat perawatan di RSUD Majenang dan dirujuk ke RSUD Cilacap meninggal dunia, Minggu (22/3) sore. Meski demikian, pasien berjenis kelamin perempuan berusia 19 tahun masih menunggu hasil laboratorium.

Kepala Dinas Kesehatan Cilacap, dr Pramesti Griana Dewi yang juga Sekretaris Gugus Tugas Covid-19 menerangkan, hingga Senin (23/3) jumlah ODP sebanyak 80 orang, dimana 38 orang sudah selesai pemantauan selebihnya 42 orang masih dalam pemantauan.

“Jumlah PDP ada 17, lima diantaranya hasil laboratorium negatif. 12 belum ada hasil laboratorium dan satu meninggal belum ada hasil laboratorium Covid-19,” kata Kepala Dinas Cilacap usai rakor di Pendapa Wijayakusuma Chakti, Senin (23/3) sore.

Pramesti menerangkan, pasien meninggal dunia merupakan perempuan umur 19 tahun, mahasiswi di Jakarta. Pulang ke Cilacap pada Jumat 13 Maret 2020 dengan mengeluhkan sakit.

“Didiagnosa sebagai infeksi saluran pernafasan akut serta kesulitan nafas,” terangnya.

Kemudian, lanjut dia, pada 20 Maret pasien datang ke IGD RSUD Majenang dengan keluhan yang sama. Dan discreening oleh tim RSUD Majenang ada deteksi Covid-19 sehingga status pasien menjadi ODP.

“Kemudian dirawat di ruang isolasi. Hasil rontgen dan laboratorium menunjukkan keadaanya semakin kurang baik dan pasien masuk kriteria PDP,” ungkapnya.

Pada Sabtu 21 Maret 2020 sekitar pukul 22.00 WIB pasien dirujuk ke RSUD Cilacap untuk ditangani dokter spesialis paru-paru. Dan pada jam tiga pasien dipindahkan ke ruang isolasi, keadaan umum (KU) semakin melemah akhirnya pukul 16.20 WIB dinyatakan meninggal dunia.

Ditambahkan, laboratorium swab untuk pemeriksaan covid 19 sudah diambil dan dikirimkan, pihaknya masih menunggu hasilnya. (gin)

Beri komentar :
Share Yuk !