Jembatan Pentus Sudah Bisa Dilalui Mobil

CIPARI – Kini, warga Dusun Pentus Desa Caruy Kecamatan Cipari dan Dusun Nambo Desa Cimanggu Kecamatan Cimanggu tak lagi khawatir, kala melintas Sungai Cikondang. Jembatan Pentus yang menghubungkan keduanya telah rampung dan diresmikan Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji, Minggu (1/12).

Jembatan yang dibangun bertahap sejak 2016 hingga 2019 ini sebelumnya hanyalah berupa jembatan gantung. Kini, telah permanen dan bahkan sudah bisa dilintasi kendaraan roda empat.

“Pembangunan jembatan ini tentunya menunjang kelancaran lalulintas serta berbagai aktivitas warga masyarakat di Desa Caruy dan sekitarnya serta wilayah Cimanggu, sehingga akan semakin memperlancar kegiatan perekonomian yang pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Bupati.

Jalur Ekonomi dan Pertanian

Selain sebagai jalur ekonomi dan pertanian, jembatan tersebut sebagai jalan penghubung menuju jalan nasional. Keberadaan jembatan gantung sepanjang 36 meter membentang di atas Sungai Cikondang sangat strategis sekali.

Bupati Tatto berharap dengan dibangunnya jembatan Pentus ini akan memperlancar kegiatan ekonomi warga di wilayah tersebut sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Menurutnya, keberadaan Jembatan Pentus ini akan mendukung ekonomi kreatif yang sedang digaungkan oleh pemerintah.

”Ekonomi kreatif oleh masyarakat desa akan terbantu dengan adanya akses transportasi yang memadai diantaranya adalah pariwisata,” ujar Bupati.

Diharapkan dengan akses yang memadai akan muncul destinasi-destinasi wisata baru yang dikelola oleh desa.

Hubungkan Antar Desa

Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Cilacap melalui Kabid Bina Marga, Wahyu Ari Pramono mengatakan, pembangunan jembatan tersebut, terutama yang di desa nantinya berfungsi menghubungkan antar desa sehingga mampu meningkatkan konektivitas dan mobilitas masyarakat dan barang.

“Ini merupakan salah satu terobosan dalam meningkatkan akses penghubung antardesa sekaligus memberikan dorongan terhadap perkembangan ekonomi di pedesaan sebagai implementasi program Bangga Mbangun Desa,” pungkasnya.

Sementara itu, berdasarkan catatan Banyumas Ekspres, jembatan pentus dibangun secara bertahap. Tahap pertama tahun 2016 digelontor anggaran sebesar Rp 900 juta untuk pembangunan pondasi dan pancang tengah. Kemudian tahun 2017 dialokasikan anggaran Rp 2,5 miliar, namun dalam pelaksanaannya pembangunan tersebut dihentikan karena pekerjaan mengalami keterlambatan. Pada tahun 2019 ini kembali dilanjutkan dengan dukungan anggaran Rp 2,49 miliar. (gin)

Beri komentar :
Share Yuk !