Kapal Pengayoman II Tenggelam di Dermaga Sodong

CILACAP – Cuaca ekstrim pengaruh fenomena global La Nina moderat menyebabkan hujan deras disertai angin kencang dan hempasan gelombang laut yang tinggi. Ini menyebabkan dua kapal penyeberangan milik Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia yang tengah bersandar di Dermaga Sodong, Nusakambangan, Cilacap oleng. Bahkan satu diantaranya, yakni Kapal Pengayoman II akhirnya tenggelam sebagian.

Kalapas Kelas I Batu High Risk Nusakambangan, Erwedi Supriyanto selaku koordinator Kalapas se-Nusakambangan menjelaskan, musibah tersebut bermula ketika wilayah kota Cilacap sejak Minggu (15/11) sore hingga malam diguyur hujan lebat.

“Saat itu kapal motor (KM) Pengayoman II dan Pengayoman III tengah bersandar di dermaga Sodong. Pada pukul 22.15 WIB posisi kedua kapal masih normal, dalam kondisi masih hujan lebat,” jelas Koordinator Kalapas se-Nusakambangan, Selasa (17/11).

Sekitar pukul 23.35 WIB, lanjut Erwedi, kapal Pengayoman II terlihat miring, kemudian anggota satgas sodong menuju dermaga untuk mengecek kondisi kapal. Dari hasil pantauan petugas terlihat kapal Pengayoman II miring dengan bagian depan kapal tersangkut ditambatan tengah, serta tali kapal sangat kencang. Sementara kapal Pengayoman III posisinya mulai terjepit oleh kapal Penganyoman II dan tambatan.

“Selanjutnya anggota Satgas Sodong langsung menghubungi Pos Wijayapura untuk berkoordinasi dan Kasatgas meminta untuk langsung menjemput salah satu ABK untuk dapat segera mendapat tindakan pada kapal tersebut,”ungkapnya.

Dikatakan, kendati sudah dilakukan berbagai upaya penyelamatan, namun tidak membuahkan hasil. Sehingga kapal Pengayoman II Nusakambangan yang miring dan sudah kemasukan air cukup banyak akhirnya tenggelam pada Senin (16/11) dini hari sekitar pukul 92.23 WIB.

“Sedangkan kapal Pengayoman III yang terjepit berhasil diselamatkan sekitar pukul 00.45 WIB,” beber Erwedi.

Disinggung mengenai langkah selanjutnya, Erwedi mengatakan, pihaknya bersama tim dari Lapas Nusakambangan sejauh ini sudah melakukan observasi dengan melibatkan pihak Kesahbandaran.

“Dengan menelisik penyebab pasti tenggelamnya Kapal Pengayoman II. Diantaranya kelayakan kondisi kapal, maupun faktor lainnya,” katanya.

Sedangkan untuk langkah evakuasi kapal Pengayoman II, menurutnya masih menunggu waktu yang tepat. Yakni ketika ketinggian air laut normal kembali. Disisi lain pihak setempat juga terus melakukan sejumlah persiapan.

Penyeberangan Ke Nusakambangan Berjalan Normal

Erwedi menegaskan, kendati kapal Pengayoman II tenggelam, pelayanan penyeberangan ke Lapas Nusakambangan masih berjalan dengan lancar dan optimal. Sebab kapal Pengayoman II yang diketahui beroprasi sejak tahun 1997, saat ini merupakan kategori kapal cadangan. Sehingga untuk operasional layanan penyeberangan dapat terus dijalankan menggunakan kapal utama yaitu kapal Penganyoman IV.

“Seperti kita ketahui, kapal Pengayoman II adalah kapal bersejarah buat kita, karena sudah digunakan untuk mengabdi kepada negara cukup lama. Meskipun demikian tidak dipungkiri bahwa kondisinya sekarang ini memang sudah uzur dimakan usia,” tegasnya.

Ditambahkan, musibah tenggelamnya kapal Pengayoman II sudah dilaporkan kepada Dirjenpas, Sesditjenpas dan Ka Kanwil. (gin)

Beri komentar :
Share Yuk !