Lapak Petani di Cilacap Diarahkan Digital

CILACAP – Dampak virus Corona (COVID-19) benar-benar hampir melumpuhkan kegiatan di masyarakat, tidak terkecuali petani. Kebijakan untuk menjaga jarak dan untuk tetap di rumah bagi masyarakat di tengah pandemi corona ini membuat petani kesulitan menjual produknya secara langsung.

Begitupun bagi para petani yang tergabung dalam Paguyuban Petani Hortikultura Cilacap (PHC). Mereka yang dalam setahun terakhir bisa menjual langsung kepada konsumen tanpa melalui tengkulak dengan lapak petaninya. Kini terkena dampak, mereka tak lagi bisa menggelar lapak untuk menjual hasil panenan beragam komoditas pertanian secara langsung kepada konsumen.

Dalam menghadapi situasi ini Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap mendorong dan memfasilitasi petani melalui PHC untuk tetap semangat berusaha tani di tengah pandemi COVID-19. Salah satunya adalah dengan menerapkan jual beli online.

Dengan sistem pemesanan tanpa tatap muka ini, kebutuhan masyarakat pun akan diantar ke rumah tujuan. Berbagai komoditas yang tersedia dari sayuran segar, buah segar, dan beras ditambah telor ras serta daging ayam ras.

“Kita mendorong petani kita untuk mengembangkan Lapak Petani Online, guna mengisi peluang pasar akibat dari kebijakan WFH dan anjuran untuk tetap tinggal di rumah,” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap, Supriyanto, Kamis (2/4).

Supriyanto mengatakan, pihaknya menyediakan tempat Aula yang berada di kantor Dinas Pertanian yang bisa digunakan oleh petani sebagai tempat singgah atau penyimpanan sementara barang (produk pertanian) yang akan dipasarkan.

Menurutnya, manfaatnya dari Lapak Petani online ini antara lain adalah memberikan kesempatan kepada petani untuk tidak lesu dalam berusahatani dengan memanfaatkan peluang pasar yang tercipta akibat dari pandemi COVID-19.

“Selain itu ikut berpartisipasi dalam mengendalikan harga bahan pangan akibat pandemi COVID-19,” ujarnya.

Ditambahkan, dalam pelaksanaannya Lapak Petani Online ini tetap harus memperhatikan protokol kesehatan guna ikut mencegah penyebaran COVID-19, seperti menjaga kesehatan petani dengan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir.

“Kemudian menyemprotkan air sabun sebagai disinfektan ke packing barang yang sudah siap diantar ke konsumen. Jaga jarak dan menggunakan masker saat penyediaan/ packing barang dan pengantaran barang,” pungkasnya. (gin)

Beri komentar :
Share Yuk !