Merawat Seni Pasundan dan Menoreh di Dayeuhluhur Art Culture

DAYEUHLUHUR – Terletak di perbatasan Jawa dan Sunda, masyarakat Dayeuhluhur, Wanareja dan Majenang memiliki ragam seni dan budaya. Sebagian masih terawat dengan baik, sebagian terancam tersisih perkembangan zaman. Guna merawat seni asli perbatasan Cilacap ini, masyarakat perbatasan Cilacap bagian barat dan Pemkab Cilacap menggelar kegiatan Dayeuhluhur Art Culture. Pagelaran budaya ini digelar sejak Minggu (20/10) hingga Selasa (22/10).

Beragam pentas seni dan budaya digelar pada festival ini. Antara lain pentas dan kajian seni menoreh, yang diselenggarakan di Pendapa Kecamatan Wanareja, Kidung Ngarajah dan pentas Jaipong yang digelar di Desa Matenggeng, Dayeuhluhur. Festival seni Pasundan selama dua hari diselenggarakan di lapangan Desa Matenggeng, Dayeuhluhur dan workshop penulisan cerita rakyat di gelar di Majenang. Kegiatan tersebut juga didahului dengan kegiatan Sedekah kupat dan ragam kegiatan lainnya.

Senin (21/10), Wakil Bupati Cilacap Samsul Aulia Rahman, secara resmi membuka Dayeuhluhur Art Culture di lapangan Kridatama Desa Matenggeng. Pembukaan dihadiri Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kepala Dinas Pemuda,Olahraga dan Pariwisata, para kepala desa di perbatasan, kepala sekolah dan tokoh masyarakat di tiga kecamatan.

Kegiatan pembukaan itu diisi dengan festival Seni Pasundan. Dua diantaranya pagelaran kesenian tradisional jaipong dan upacara adat Mmsyarakat Dayeuhluhur ngarajah pemberian ikat kepala kepada Wakil Bupati,Kepala Dinas P dan K dan Camat Dayeuhluhur oleh tokoh adat Dayeuhluhur.

Wakil Bupati Cilacap menyampaikan Pemkab Cilacap sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan Dayeuhluhur Art Culture. Hal tersebut sinergi dengan pilar program Bangga Mbangun Desa. Selain dalam rangka melestarikan seni budaya Dayeuhluhur juga dapat dijadikan sebagai hiburan bagi masyarakat karena menampilkan beragam kesenian budaya khas Dayeuhluhur.

Dikatakan melalui momentum Dayeuhluhur Art Culture dapat mendorong pariwisata lokal yang nantinya akan berdampak positif terhadap peningkatan Perekonomian daerah. “Harapannya bisa seni dan budaya ini selalu terawat dan bisa menjadi ikon wisata. Apalagi Dayeuhluhur memiliki karakteristik geografis yang berada di dua wilayah budaya, kerjaan Sunda Galuh dan Kerajaan Jawa Mataram. Keduanya mempunyai identitas budaya yang berbeda,” kata Wabup

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Drs.Agus Santosa,MSi dalam laporannya mengatakan kegiatan Dayeuhluhur Art Culture dilaksanakan di tiga kecamatan. Meliputi Kecamatan Dayeuhluhur, Kecamatan Wanareja dan Kecamatan Majenang diisi dengan berbagai kegiatan Seminar dan Pagelaran Budaya kesenian tradisional.
“Kegiatan ini bagian dari upaya melestarikan dan menghidupkan kembali kesenian dan kebudayaan tradisonal warisan budaya Sunda dan Jawa,” kata dia.

Upang warga Desa Matenggeng mengaku senang sekaligus bangga dengan kegiatan yang digelar. Menurut dia sangat luar biasa masyarakat Dayeuhluhur masih menjaga adat dan tradisi. “Dia berharap kegiatan ini bisa juga dilombakan dan bisa terus terjaga,” ujarnya (ben)

SAMB: Jadi Potensi Wisata

Beri komentar :
Share Yuk !