Minta Hujan, Kades Kutaagung Dimandikan di Sungai

DAYEUHLUHUR-Warga Desa Kutaagung Kecamatan Dayeuhluhur menggelar tradisi adat Ngamandian Kuwu yang atau Tradisi memandikan kepala desa, Selasa (8/10).

Ritual dipimpin langsung Ketua Adat setempat di Sungai Parakan Kuwu blok Bantar Heulang bagian sungai yang sangat disakralkan warga masyarakat Desa Kuta Agung. Lokasi ini khusus untuk memandikan kepala desa dari dahulu hingga sekarang.

Ngamandian Kuwu merupakan tradisi yang dilaksanakan di Desa Kuta Agung sebagai satu satu cara warga untuk memanggil hujan. Pasalnya di kala musim kemarau panjang lahan pertanian kering dan tidak bisa digunakan untuk bercocok tanam.

Ketua Adat Desa Kuta Agung Cardi (67) mengungkapkan, Tradisi Ngamandian Kuwu merupakan adat dan tradisi yang terus dilakukan secara turun temurun.

“Sebelum saya lahir sampai sekarang tradisi ini masih kami lestarikan dan digelar pada saat desa kami dilanda kemarau panjang,” ungkapnya.

Tradisi Ngamandian Kuwu

Prosesi diawali warga dengan didampingi 7 Pemangku Adat, perangkat desa dan tokoh masyarakat berjalan sejauh 1 kilometer. Mulai dari tugu perbatasan Jawa Barat menuju perbatasan Jawa Tengah sampai di lokasi tempat pemandian.

Di lokasi yang ditentukan, mereka berdoa bersama selanjutnya ketua adat bersama pemangku adat melaksanakan melaksanakan prosesi/ritual Ngamandian Kuwu.

“Warga berharap setelah melaksanakan ritual ngamandian kuwu secepatnya turun hujan,” pungkasnya.

Kepala Desa Kuta Agung, Rustini melalui Sekretaris Desa Tarjo mengatakan warisan leluhur ini akan terus dilestarikan sebagai kekayaan budaya dan adat istidat Desa Kutaagung. (ben)

Beri komentar :
Share Yuk !

Tinggalkan komentar