CILACAP – Masa pendaftaran calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2019 di Kabupaten Cilacap tidak diperpanjang dan berakhir pada 26 November 2019 pukul 00.00 WIB. Jumlah pendaftar membludak. Namun demikian masih ada formasi yang sepi peminat.
Berdasarkan data pada laman website BKPPD, jumlah pendaftar yang masuk hingga 25 November 2019 sebanyak 14.414 orang. Rinciannya, tenaga teknis 5.330 orang, tenaga kepndidikan 6.232 orang, tenaga kesehatan 2.436 orang dan tenaga teknis fungsional sebanyak 416 orang.
Dari jumlah sebanyak itu, formasi yang paling diminati meliputi ahli pertama (guru agama Islam) sebanyak 1.817 orang, ahli pertama (guru kelas) sebanyak 1.526 orang, ahli pertama (guru penjasorker) sebanyak 875 orang, pelaksana/terampil (bidan) sebanyak 817 orang dan analis laporan keuangan sebanyak 580 orang.
Sementara formasi yang kurang diminati sebanyak empat formasi yakni pengelola data keamanan dan ketertiban, pengelola program imunisasi, operator sandi dan telekomunikasi dan pengelola data bantuan sosial.
Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Cilacap, Warsono, menjelaskan, pendaftaran CPNS seharusnya sampai tanggal 24 November malam pukul 23.59 WIB. Proses pendaftaran dihitung selama 15 hari, namun tanggal 11 tidak dihitung sehingga berakhirnya tanggal 26 malam.
“Kita tidak ada perpanjangan. Kenapa tidak ada perpanjangan, jumlah pendaftar sudah meledak dari perkiraaan awal mencapai 16 ribuan,” kata Warsono, Selasa (26/11).
Menurutnya, kenapa BKN memperpanjang pendaftaran seperti ini. Karena, lanjut dia, di BKN juga ada tujuh jabatan yang belum ada pendaftarnya, diantaranya asisten dosen Diksi, Asisten Dosen Arkeologi, Asisten Dosen Bahasa Jawa.
“Itu memang belum ada peminatnya. Makanya sampai sekarang pendaftaran diperpanjang,” ujarnya.
Sementara terkait dengan formasi yang tidak diminanti, Warsono mengakui memang ada beberapa lowongan yang belum ada pendaftarnya. Kalau memang itu merupakan formasi ganda, maka bisa digeser dari yang sudah terdaftar. Namun, apabila jabatan tidak ganda dan belum ada pendaftar, berarti memang belum ada pendaftarnya.
“Saya belum memastikan yang belum ada pendaftarnya itu apakah benar-benar tidak ada peminatnya atau formasinya ganda. Karena didalam pengumuman tidak disebutkan lokusnya, sehingga mereka mengacak. Dari hasil jurnal yang diterbitkan secara berkala ada beberapa formasi guru yang pendaftarnya hanya tujuh orang, ada pula yang mencapai 200 pendaftar,” ungkapnya.
Disinggung pendaftar dari luar Daerah, Warsono mengatakan, belum bisa mengetahui karena dari awal tidak disiapkan untuk mendeteksi dari luar daerah.
“Semua kita beri kesempatan. Harapan kita, kalaupun ada pendaftar dari luar daerah, dia harus jadi orang Cilacap. Sehingga selama ini ada teman-teman yang pindah tidak terjadi lagi,” tandasnya.
Ditanya soal apakah ada pelamar yang mengalami kesulitan. Warsono mengatakan, ada beberapa pendaftar yang mengalami kekeliruan saat mendaftar. Bahkan ada pendaftar yang datang ke kantor BKPPD meminta dibetulkan, namun tidak bisa. Karena itu sudah sistem yang dibuat dari Jakarta.
“Maka begitu ada kekeliruan pendaftar, dia akan diblok, tidak bisa diperbaiki lagi. Makanya, seorang calon pelamar harus cermat membaca pengumuman. Contohnya disitu bermaterai tapi tidak ditempel materai, maka diblok. Kemudian disitu harus menampilkan asli, tapi foto coppy maka diblok dia. Kita tidak dalam posisi membenarkan itu, kita berpegang pada ketentuan yang dibuat pusat,” tandasnya.
Dia memastikan pendaftaran 26 malam ditutup. Setelah itu baru dicek, selanjutnya diverifikasi.
“Hasil verifikasi kita umumkan pada 16 Desember,” imbuhnya. (gin)