CILACAP – Hari bebas kendaraan bermotor atau car free day (CFD) di alun-alun Cilacap dan sekitarnya sejak dicanangkan Bupati Cilacap pada 15 Desember 2019 makin diminati masyarakat. Namun demikian, CFD yang sudah menjadi ruang publik bagi masyarakat tersebut masih terus dibenahi.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Cilacap, Heru Harjanto menyebutkan, bahwa kegiatan CFD yang digelar tiap minggu pagi dan telah selama tujuh pekan rata-rata dikunjungi tujuh ribu pengunjung. Ada sekitar 40 pedagang non kuliner dan 201 pedagang kuliner yang ikut CFD.
“Dari kegiatan tersebut telah mampu menambah penghasilan para pedagang. Untuk minuman dan sejenisnya mencapai Rp 300 ribu hingga 400 ribu, makanan sate dan sejenisnya Rp 400 ribu hingga 500 ribu. Makanan olahan ayam mencapai Rp 700 ribu hingga satu juta serta Rp 700 ribu hingga 900 ribu untuk makanan kudapan,” ungkap Heru saat rapat evaluasi pelaksanaan CFD di ruang rapat Jalabumi Setda Cilacap, Selasa (28/1).
Heru mengakui transaksi jual beli para pedagang cukup tinggi di CFD, namun di sisi lain masih harus dilakukan pembenahan pada sejumlah sektor. Antara lain parkir, kebersihan dan ketertiban serta keamanan.
”Untuk para pedagang diharapkan dapat tertib dan rapi dalam menggelar dagangannya, jangan berebut. Tunjukan pelayanan yang baik dan makanan yang dijual harus higienis.” katanya.
Heru menekankan, terkait masalah perparkiran terlihat kurang tertib, terutama di sekitar jalan depan Sekolah Bias sebelah Barat alun-alun terlihat semrawut.
“Selain itu masalah kebersihan sampah juga masih belum tertangani dengan baik. Diharapkan dinas terkait segera untuk menindaklanjuti,” tandasnya.
Ditambahkan, masalah keamanan dan ketertiban di lokasi CFD juga harus dibenahi, menyusul adanya para pengamen yang berkeliaran di lokasi CFD membuat pemandangan yang kurang nyaman.
“Bagi pelaku seni silahkan untuk menampilkan kreasi seni dan musik tapi di satu titik saja, tidak harus keliling sepanjang lokasi CFD,” pungkasnya. (gin)
