Penggunaan Google Classroom di Masa Pandemi

Hingga November 2020, telah tercatat lebih dari 400 ribu kasus covid-19 di negeri ini. Dengan penambahan kasus ribuan perhari menunjukan bahwa covid-19 belum aman di Indonesia. Ini tentu sangat berdampak bagi dunia pendidikan khususnya, dimana sekolah-sekolah masih belum bisa dibuka untuk kegiatan belajar mengajar. Ini menuntut semua elemen pendidikan untuk beradaptasi dan melanjutkan proses belajar mengajar.

Cara yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia sistem pembelajaran menggunakan pembelajaran online. Banyak Platform sumber digital telah banyak diimplementasikan oleh sekolah, salah satunya adalah dengan menggunakan Google Classroom.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim mendorong semua pihak untuk memastikan bahwa pembelajaran terus berlanjut bagi siswa yang tinggal di zona hijau, yang dapat memulai pembelajaran tatap muka di bawah protokol kesehatan yang ketat, serta mereka yang hidup di zona kuning, oranye dan merah, yang harus terus belajar dari rumah.

Selama pembelajaran di rumah, ada beberapa metode dalam melaksanakan proses pembelajaran. Beberapa dapat berbagi informasi melalui Whatsapp, melalui panggilan video Zoom, Google Meets atau platform pembelajaran onlin lainya. Ada begitu banyak kelas digital untuk proses belajar-mengajar seperti Rumah Belajar, Kahoot, Edmodo, dan salah satu Platform pembelajaran yang populer saat ini adalah Google Classroom.

Google Classroom adalah layanan web gratis yang dikembangkan oleh Google untuk sekolah yang bertujuan untuk menyederhanakan pembuatan, pendistribusian, dan penilaian tugas. Yang utama tujuan Google Classroom adalah untuk menyederhanakan proses berbagi file antar guru dan murid.

Google classroom memungkinkan guru untuk membuat ruang kelas online di mana mereka dapat mengelola semua dokumen yang dimiliki siswa. Dokumen disimpan di Google Drive dan dapat diedit di aplikasi Drive, seperti Google Docs, Sheets, dan sebagainya.

Google classroom adalah alat kolaborasi gratis untuk guru dan siswa. Guru dapat membuat kelas online, mengundang siswa ke kelas, lalu membuat dan mendistribusikan tugas. Di dalam Google Classrom, siswa dan guru dapat melakukan percakapan tentang tugas dan pengajar dapat melacak siswa kemajuan (Vangie, 2020). Selain itu, Google Classroom digunakan untuk memfasilitasi interaksi seorang guru dengan siswa atau siswanya di dunia maya (Liu & Chuang, 2016).

Ada tiga halaman di menu utama Google Classroom, 1) Stream, ini adalah halaman notifikasi termasuk pengumuman atau obrolan dari guru. Siswa juga dapat memutar ulang mengobrol langsung. Guru dan siswa dapat saling berinteraksi melalui obrolan fasilitas yang disediakan oleh Google Classroom. Interaksi melalui fasilitas ini dapat dilakukan dilakukan secara berkelompok atau secara pribadi agar guru dapat memantau pengembangan kompetensi di kalangan siswa mereka.

Guru bisa langsung berinteraksi dengan individu ketika dia mengalami masalah atau menanyakan sesuatu yang bersifat pribadi. Fasilitas chatting pada dasarnya dapat meningkatkan kemampuan komunikasi dan kemampuan siswa berkolaborasi. 2) Tugas Kelas, guru harus menyiapkan materi dan mengunggahnya tugas kelas sehingga siswa dapat mengakses materi tanpa ruang dan waktu paksaan.

Materi yang diunggah bisa berupa artikel atau teks, gambar, audio, video, dan beberapa bahan ajar lainnya. Selain itu, kiriman siswa Penugasan online juga dapat dimonitor secara tertib. Bersama bahan pendukung, guru juga dapat membuat Tugas Kuis, kemajuan tentang Pekerjaan yang dilakukan oleh siswa dapat dilihat oleh guru dan penilaian dapat ditampilkan di sini fitur. 3) People, ini menunjukkan anggota kelas, guru mengenal siswanya apakah mereka berpartisipasi di dalam kelas atau tidak (Harjanto & Sumarni, 2019).

Di Google classroom, pengajar dengan bebas membagikan penilaian ilmiah dan memberikan penilaian mandiri bagi siswa (Wijaya, 2016). Guru bisa memberikan materi tentang mata pelajaran yang diajarkan. Guru dapat memposting beberapa pengajaran materi, memberikan tugas untuk siswa, dan mengunggah nilai siswa sehingga mereka dapat langsung melihat skor yang diperoleh dalam kursus.

Google Classrooms juga meminimalkan biaya yang dikeluarkan karena penggunaan alat tulis yang lebih terjangkau dan lainnya material dan dapat meminimalkan energi yang dilepaskan waktu (Inoue & Pengnate, 2018).

Dengan Google guru akan dimudahkan dalam menyimpan dokumen pekerjaan siswa. Dokumen aman tersimpan dan dapat diakses dimanapun dan kapanpun. Karena semuanya diposting online, Google Classroom memberi siswa akses ke materi dimana pun mereka berada. Siswa tidak takut kehilangan rubrik atau lembar kerja.

Secara keseluruhan, menggunakan Google Classroom pasti bermanfaat. Ini dapat menghemat banyak waktu dan energi kita dalam melakukan pembelajaran, dan dapat membantu kita untuk lebih mempersiapkan siswa untuk masa depan.

Platform ini dapat menjadi salah satu solusi untuk menyelesaikan proses belajar mengajar sedangkan sekolah masih belum bisa dibuka. Google Classroom menyediakan siswa untuk menjadi mandiri, terlibat dan termotivasi karena sebagian besar pelajar muda cenderung menggunakan teknologi dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Itu juga menyukseskan proses belajar-mengajar di era digital seperti revolusi industri 4.0 yang dituntut oleh pemerintah, kemampuan untuk beradaptasi dengan teknologi baru dan tantangan global.

Muhammad Kasan Mustofa, S.Pd.
Guru SMA Negeri 1 Kedungreja Cilacap

Beri komentar :
Share Yuk !