CILACAP – Kepolisian Resor Cilacap terus mendalami penemuan mayat Fina Hayati Afiat (18), remaja yang terkubur di samping rumahnya di Jalan Letkol Soedarso RT 06 RW 02 Desa Bajing Kecamatan Kroya, Senin (18/11) pagi. Polisi melakukan otopsi terhadap jasad korban untuk mengetahui penyebab kematian.
“Kita lakukan otopsi di rumah sakit, untuk hasilnya masih menunggu,” Kapolres Cilacap AKBP Djoko Julianto melalui Kasat Reskrim AKP Onkoseno Gandiarso Sukahar kepada wartawan di Mapolres Cilacap, Selasa (19/11).
Di RS Margono Purwokerto
Jasad korban Fina saat ini diotopsi di RS Margono Purwokerto. Selain melakukan otopsi, polisi juga memeriksa sejumlah saksi yang diindikasikan mengetahui kebiasaan dan keberadaan korban selama ini.
“Sudah ada empat orang saksi yang kita periksa, diantaranya keluarga dan tetangga sekitar rumah korban,” ungkapnya.
Kasat Reskrim menyatakan, hingga saaat ini belum ada kesimpulan karena masih dalam proses penyelidikan.
“Ibu korban sebelumnya ditangani Polsek Korya, sekarang ditangani Satreskrim Polres Cilacap. Kondisinya masih dilakukan pemeriksaan dan pendalaman,” kata AKP Onkoseno.
Terbungkus Plastik Tidak Ditemukan Luka-luka
Disinggung mengenai kondisi ibu korban apakah mengalami depresi, Kasat Reskrim mengatakan belum bisa menyimpulkan.
“Kita belum bisa menyimpulkan untuk itu. Nanti akan koordinasi dengan dokter yang menangani hal tersebut (kejiwaan, red). Bagaimana hasilnya nanti kita informasiikan lebih lanjut,” ujarnya.
Disebutkan, dari hasil olah kejadian tempat perkara (TKP), barang bukti yang ditemukan berupa satu buah cangkul. Sedangkan kondisi korban yang terbungkus plastik tidak ditemukan luka-luka.
“Tidak ditemukan luka-luka. Korban diperkirakan meninggal lebih dari dua minggu,” bebernya.
Diberitakan sebelumnya, warga Desa Bajing, Kecamatan Kroya, Cilacap, digegerkan dengan penemuan mayat seorang remaja terkubur di samping rumah korban, Senin (18/11). Mayat remaja perempuan tersebut diketahui adalah Fina Hayati Afiat (18), anak dari Sri Muhayati (57).
Saat ditemukan, Fina dalam kondisi meringkuk terbukus plastik being di samping rumahnya. Fina merupakan remaja yang mengalami keterbelakangan mental. Menurut tetangga korban, sebelum ditemukan meninggal hampir setiap malam terdengar suara tangisan Fina.
Selama ini Fina hanya tinggal bersama ibunya Sri Muhayati. Sedangkan suaminya sudah pergi sejak Fina masih kecil. Sedangkan keluarganya di Majenang. Belakangan diketahui, ibu kandung Fina mengalami gangguan jiwa. (gin)