Serapan Masih Rendah, Sekda Cilacap Minta OPD Kejar Ketertinggalan

CILACAP – Memasuki Triwulan IV, laju percepatan pembangunan di Kabupaten Cilacap belum sesuai harapan. Pasalnya hingga akhir Triwulan III realisasi pelaksanaan kegiatan APBD Cilacap 2019 masih rendah, baru 65,16 %. Capaian tersebut lebih rendah 10,30 % dari target yang ditetapkan sebesar 75,46 %.

Hal itu terungkap dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Kegiatan APBD Kabupetan Cilacap Triwulan Ketiga Tahun Anggaran 2019 yang digelar di ruang rapat Jalabumi, Cilacap, Rabu (16/10).

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Kabupaten Cilacap, Wasi Ariyadi menjelaskan, realisasi pelaksanaan kegiatan APBD Kabupaten Cilacap secara fisik mencapai 65,16 %. Capaian sebesar itu lebih rendah 10,30 % dari target yang ditetapkan sebesar 75,46 %.

“Realisasi ini juga masih lebih rendah dibanding realisasi akhir September 2018 sebesar 70,80 %,” katanya.

Lebih Rendah Dari Tahun Sebelumnya

Secara umum, lanjut Wasi, rata-rata serapan anggaran (SP2D) seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sampai akhir September 2019 mencapai 38,82 %. Lebih rendah 19,51 % dibanding realisasi penyerapan sampai dengan akhir September 2018 sebesar 58,33 %.

“Inspektorat telah mereview seluruh OPD penerima DAK tahap I, agar ditindaklanjuti pengajuan Tahap II paling lambat 21 Oktober 2019,” paparnya.

Sedangkan untuk review Tahap III, kata dia, akan dilaksanakan pada minggu II November 2019, dengan syarat minimal serapan anggaran 90 % dan capaian output 70 %.

Disebutkan, khusus untuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, dengan adanya tambahan Bantuan Keuangan Perubahan 2019 diminta dapat melaksanakan tahapan perencanaan hingga pelaksanaan sesuai ketentuan yang berlaku dengan baik.

“Sebagai informasi, pendapatan daerah dalam APBD Perubahan Tahun 2019 sebesar Rp 3,289 triliun,” ungkapnya.

Wasi merinci, PAD Rp 553,906 miliar, Dana Perimbangan Rp 1,977 triliun dan Lain-lain Pendapatan yang sah Rp 757,427 miliar. Anggaran tersebut digunakan dalam belanja langsung Rp 1,696 triliun dan belanja tidak langsung Rp 1,896 triliun.

Dengan pendapatan sebesar Rp 3,289 triliun dan belanja Rp 3,566 triliun, terdapat defisit anggaran sebesar Rp 277,389 miliar. Namun defisit tersebut ditutup dengan penerimaan pembiayaan (pembiayaan netto) sebesar Rp 277,389 miliar.

Waktu Tinggal Dua Bulan

Sementara Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap Farid Ma’ruf, mengatakan, Rakorpok ini untuk mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan. Hasilnya, ada yang sudah sesuai target ada yang belum dan ada yang melebihi target.

“Ini kan sudah bulan Oktober, sudah masuk Triwulan IV sehingga kepada OPD yang realisasinya masih rendah diminta segera meningkatkan kinerjanya. Karena waktunya tinggal dua bulan, kalau tidak ditingkatkan kinerjanya dikhawatirkan nanti tidak selesai,” katanya.

Kegiatan yang harus ditingkatkan untuk mengejar ketinggalan terutama pekerjaan fisik. Karena saat ini mumpung masih musim kemarau supaya segera diselesaikan. Begitupula dengan kegiatan berupa pelatihan-pelatihan juga sama.

“Dengan Rakorpok ini mudah-mudahan memotivasi OPD untuk mengejar ketinggalan yang sudah terjadi,” tandasnya.

Disinggung mengenai penyebab serapan rendah, Farid mengatakan, diantaranya karena beberapa kegiatan mengalami retender seperti pada Disperkimta. Kemudian Dinas Perhubungan dan Diskominfo yang tidak bisa dilaksanakan sehingga serapannya masih rendah.

“Ada beberapa kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan karena beberapa faktor seperti salah judul, nomenklaturnya salah. Mudah-mudahan hal ini tidak terjadi lagi di tahun berikutnya,” katanya.

Farid mengharapkan, kedepan perencanaan lebih matang dan dilakukan lebih awal. Sehingga awal tahun sudah mulai proses tender dan paling tidak Februari – Maret sudah mulai pelaksanaan kegiatan. (gin)

Beri komentar :
Share Yuk !