Sebulan Jelang Pilpres, Trump Positif Corona

Masa depan pemilu Amerika Serikat dipertanyakan setelah Donald Trump dinyatakan positif terinfeksi Covid-19. Konfirmasi tersebut mengacaukan jadwal kampanye. Seperti diketahui, 33 hari lagi jutaan orang Amerika akan memberikan suara mereka dalam pilpres AS pada November mendatang.

Kini, petahana presiden sedang berjuang melawan penyakit yang berpotensi mematikan. Selain membahayakan kesehatannya, virus tersebut secara fisik akan menghapus POTUS dari sepertiga sisa kampanye pilpres.

Sekarang Trump harus tetap diisolasi untuk jangka waktu tertentu. “Jika dia tidak mengalami gejala, maka dia harus tetap dikarantina di Gedung Putih selama 10 hari,” menurut CDC sebagaimana dilansir jawapos.

Jika presiden membutuhkan perawatan di rumah sakit, maka dokter dapat mengamanatkan bahwa Trump menghabiskan 20 hari lagi dalam isolasi.

Trump telah menunda semua pengaturan kampanye pemilihan saat dia memasuki karantina dengan Melania setelah positif virus Korona. Trump sebelumnya sempat sibuk kampanye tanpa mengenakan masker.

Tim dokter kepresidenan Amerika Serikat memantau ketat kondisi Presiden Donald Trump setelah terinfeksi virus Korona. Tim dokter mengungkapkan masa inkubasi akan dipantau selama 1-2 pekan. Kabar mengejutkan ini terjadi setelah Trump selalu meremehkan virus Korona bahkan menyebutnya dengan sebutan rasis yakni virus Wuhan dan Kung-Flu.

“Mungkin seminggu atau lebih lama Trump akan dipantau sampai mengembangkan gejalanya,” kata tim dokter kepresidenan.

“Bisa jadi setidaknya seminggu sebelum Presiden Donald Trump mengembangkan gejala dari virus Korona, sampai lebih lama lagi,” kata mantan Komisaris Kesehatan Baltimore Dr. Leana Wen mengatakan kepada Don Lemon dari CNN.

“Ini akan memakan waktu sekitar seminggu atau lebih sebelum mereka menunjukkan gejala, jika mengalami gejala, antara waktu mereka mengembangkan gejala dan antara saat mereka sakit parah, sekitar satu atau dua minggu setelah itu,” tambah mereka.

Trump dan ibu negara Melania Trump dinyatakan positif mengidap virus Korona setelah asisten senior Hope Hicks juga didiagnosis positif Covid-19.

Sebelumnya dalam laman The Guardian, Donald Trump pernah menggunakan bahasa rasis untuk menggambarkan pandemi virus Korona pada rapat umum kampanye di Tulsa, Oklahoma, dengan menyebut virus itu sebagai ‘kung flu’. Wabah Covid-19 seperti diketahui dimulai di Wuhan.

Trump juga telah berulang kali mencoba menyebut Covid-19 sebagai virus Wuhan yang telah memicu kemarahan. Sejumlah kelompok memperingatkan bahwa bahasa seperti itu dapat menginspirasi rasisme dan kekerasan terhadap Asia-Amerika.

“Saya bisa menyebutkan kung flu. Saya bisa menyebutkan 19 versi nama yang berbeda,” katanya disambut sorak-sorai pendukungnya saat itu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyarankan agar ketentuan yang menghubungkan virus dengan Tiongkok untuk menghindari stigmatisasi. Kini kondisi terakhir Trump dan istrinya dilaporkan sedang karantina mandiri di Gedung Putih. (jawapos)

Kesibukan Trump hingga Terkena Covid-19

Senin (28/9): Trump mensurvei truk yang diproduksi oleh Lordstown Motors di White House South Lawn di sebuah acara yang dihadiri oleh dua anggota kongres dan tiga perwakilan dari pabrikan Ohio. Trump kemudian menggelar acara Rose Garden untuk mengumumkan upaya pemerintah dalam mendistribusikan jutaan alat uji virus Korona ke negara bagian. Acara tersebut dihadiri oleh pejabat administrasi termasuk Wakil Presiden AS Mike Pence, anggota Kongres, dan pejabat negara.

Selasa (29/9): Trump melakukan perjalanan ke Cleveland untuk debat presiden selama 90 menit melawan saingan dari Demokrat, Joe Biden. Mereka tidak memakai masker saat berhadapan. Ajudan Gedung Putih Hope Hicks adalah bagian dari rombongan besar yang melakukan perjalanan ke Ohio dengan Trump dengan Air Force One untuk debat, termasuk anggota keluarga Trump. Staf senior Trump tidak mengenakan masker selama debat.

Rabu (30/9): Trump melakukan perjalanan ke Minnesota untuk penggalangan dana di rumah pribadi di pinggiran kota Minneapolis dan rapat umum luar ruangan di Duluth. Hicks adalah salah satu pembantu Gedung Putih yang menemani Trump dalam perjalanan. Dia merasa tidak enak badan dalam perjalanan pulang dan mengisolasi dirinya di dalam Air Force One.

Kamis (1/10): Hope Hicks dinyatakan positif terkena virus Korona. Trump terbang ke resor Bedminster di New Jersey untuk penggalangan dana pribadi. Beberapa ajudan yang berada di dekat memo Hicks berencana untuk menemani Trump. Presiden AS mengumumkan dalam sebuah wawancara malam di Fox News bahwa dia dan ibu negara sedang dites untuk virus Korona.

Jumat (2/10): Trump berkicau sesaat sebelum jam 1 pagi waktu setempat bahwa dia dan ibu negara AS telah dites positif terkena virus Korona dan akan segera memulai proses karantina dan pemulihan. Dr Sean Conley, dokter kepresidenan, mengeluarkan pernyataan bahwa Trump dan istrinya baik-baik saja saat ini, dan mereka berencana untuk tetap di rumah di Gedung Putih selama pemulihan.

Beri komentar :
Share Yuk !