Jalur Linggapura – Bumiayu Gunakan Rel Tunggal

PURWOKERTO – Dampak terjadinya gogosan atau gerusan pada pondasi jembatan rel di Sungai Glagah, PT KAI terpaksa hanya menggunakan rel tunggal untuk jalur Linggapura- Bumiayu. Menurut PYMT Manajer Humas Daop 5 Purwokerto, Hendra Wahyono, pilar penyangga roboh karena memang struktur tanahnya tergerus banjir.

Menurut Hendra Wahyono, upaya yang dilakukan PT KAI saat ini adalah mengamankan jembatan yang roboh agar tidak mengganggu jembatan hilir yang masih dapat difungsikan dengan baik. Termasuk memperkuat struktur sekitar pondasi jembatan jalur hilir tersebut.

“Pilar-pilar yang menggantung nantinya akan diamankan dengan cara diturunkan secara bertahap. Selanjutnya kita menunggu jembatan baru yang akan dibangun oleh DJKA.,” jelas Hendra.

“Untuk mengamankan perjalankan KA khususanya untuk KA-KA yang dari arah Jakarta untuk sementara diharuskan berhenti terlebih dahulu di stasiun Linggapura untuk mendapatkan yang kami sebut bentuk BK (berjalan jalur kiri). Hal ini dimaksudkan agar masinis dapat memastikan bahwa jalur yang akan dilewati adalah benar-benar telah aman,” imbuh Hendra Wahyono dalam keterangannya.

KAI tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan perjalanan KA, termasuk penumpang dan barang yang diangkutnya. Tetap patuhi protokol kesehatan dalam rangka pencegahan penyebaran dan penularan virus Covid-19 untuk menciptakan perjalanan KA yang sehat, selamat, aman dan nyaman sampai stasiun tujuan.

Terkait dengan rusaknya salah satu jembatan di Lunggapura, Mantan Dewan Sungai Serayu Eddy Wahono mengungkapkan, PT KAI perlu memperhatikan keamanan, khususnya dengan jembatan yang saat ini digunakan, sebab berada di tepian turunan sungai. “Tiang kritis tersebut dekat dengan terjunan air yang akan menimbulkan pengaruh gerusan,” terangnya.

Sentara Ariono dari BPBD Banyumas mengungkapkan untuk pengamanan tiang jembatan perlu tambahan groundsill. Sebab daerah sana sungai nya terdiri dari material aluvial lepas. ( Saw/acd)

Beri komentar :
Share Yuk !