Pecinta Alam SMAN 1 Purwokerto Aktif Berkegiatan

EIGER: Eiger Corps melaksanakan kegiatan.

PURWOKERTO – Eiger Corps adalah organisasi pecinta alam SMAN 1 Purwokerto yang didirikan tepatnya 8 September 1989. Organisasi ini aktif melakukan kegiatan di sekolah maupun di luar sekolah.

“Aktivitasnya rutin dilaksanakan, maupun terprogram yang dilaksanakan secara bertahap dua bulan sekali,” kata Ketua Panitia Fahmi Fadhilah, Kamis (7/2).

Kegiatan rutin dalam sekolah yang dilaksanakan, terang Fahmi, diantaranya pemilahan sampah plastik antara organik dengan anorganik, dan mengganti tempat sampah yang tidak layak pakai, serta mendaur ulang sampah menjadi sebuah karya. “Yang rutin kami lakukan adalah merawat lingkungan sekolah. Sampah yang masih bisa didaur ulang akan digunakan untuk kegiatan pramuka yaitu Hasta Karya atau dijual ke loak,” terangnya.

Fahmi menuturkan, pihaknya akan membuat Taman Eiger tepatnya dengan memaksimalkan taman sekolah yang berada di tengah lingkungan sekolah. Menurutnya, sinergitas antara pihak sekolah dengan Eiger Corps juga akan dilakukan, yakni menanam tanaman herbal yang berada di belakang sekolah dan menanam tanaman hias untuk meneduhkan area parkir sekolah. “Dengan pihak sekolah juga merencanakan menanam tanaman obat-obatan, selain itu juga menambah hiasan tanaman anggrek di tempat parkir,” tuturnya.

Komandan Eiger Corps, Arbi Nur Syafi mengungkapkan, aktivitas di luar sekolah pun terprogramkan dalam Program Kerja (Proker). “Penghijauan bukan hanya ada di sekolah saja, di luar sekolah pun kami aktif,” ucapnya.

Dalam Proker diantaranya Bhakti Pantai seperti bersih pantai dan menanam 100 bibit bakau di Pantai Sodong Cilacap, serta memanfaatkan lahan kosong di Desa Kalipagu dengan menanam kurang lebih 30 bibit pohon jeruk. “Bhakti pantai dan pemanfaatan lahan kosong di luar sekolah juga kami lakukan,” jelasnya.

Arbi menambahkan, selain mendaki gunung, Bhakti Gunung pun dilakukan seperti mengangkut sampah yang ditinggalkan para pendaki. “Selain untuk mendaki gunung, bukti kami mencintai lingkungan dengan cara mengambil sampah-sampah yang ditinggalkan pendaki lain yang tidak bertanggung jawab,” tandasnya. (dik)

Beri komentar :
Share Yuk !

Tinggalkan komentar