Penonton Dilan 1991 Tembus 1 Juta

JAKARTA – Dilan dan Milea melaju cepat dengan motor yang mereka tunggangi. Kemarin (1/3) Dilan 1991 menorehkan sejarah baru dalam perfilman Indonesia. Pada hari pertama pemutaran Kamis (28/2), film karya Fajar Bustomi dan Pidi Baiq itu meraih angka 720 ribu penonton. Belum lagi, pada Hari Dilan 24 Februari lalu, tercatat ada 80 ribu penonton. Secara keseluruhan, Dilan 1991 sudah ditonton 800 ribu orang.

Angka tersebut merupakan perolehan penonton terbanyak pada hari pertama sepanjang masa. Dilan 1991 memecahkan rekor Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 2 (2017) yang meraih 300 ribu penonton setelah diputar pada hari pertama. Jika ditambah dengan pemutaran hari kedua atau kemarin, jumlah penonton Dilan 1991 menembus angka 1 juta penonton.

Produser MAX Pictures Ody Mulya Hidayat sangat berbangga dengan capaian tersebut. Tidak sia-sia dia dan timnya melakukan promosi yang masif. ’’Alhamdulillah melebihi target kami,’’ kata Ody saat dihubungi Jawa Pos kemarin siang. Jumlah penonton dipastikan bertambah seiring dengan masih diputarnya film serta gencarnya promosi dan road show.

Ody mengakui, jumlah fans Dilan memang bertambah. Sejak kesuksesan film Dilan 1990 tahun lalu, makin banyak orang yang tertarik dengan kisah cinta Dilan (Iqbaal Ramadhan) dan Milea (Vanesha Prescilla). Apalagi, di Dilan 1991, rasa penasaran mereka yang sudah menonton Dilan 1990 bakal terjawab.

Jumlah layar untuk Dilan 1991 pun sangat banyak. Ody menyebutkan, hingga kemarin, ada 1.250 layar untuk Dilan 1991 di seluruh Indonesia. Hal itu termasuk yang membanggakan. Jarang ada film Indonesia yang mendapat jumlah layar sebanyak itu. ’’Bisa jadi akan ditambah (jumlah layarnya, Red),’’ ujarnya.

Fajar senang atas capaian film arahannya. ’’Bersyukur banget dan terima kasih banyak kepada semua yang sudah nonton Dilan 1991,’’ tutur Fajar. Kerja kerasnya terbayar. Fajar sadar bahwa ekspektasi masyarakat, terlebih fans Dilan, sangat tinggi.

Sebelumnya, menjelang pemutaran hari pertama, ada kejadian kurang mengenakkan. Aliansi Mahasiswa Seluruh Indonesia (Awasi) Peduli Pendidikan di Makassar sempat menolak pemutaran film Dilan 1991 di sana. Sebab, mereka menilai film itu bermuatan hawa nafsu dan kekerasan.

Ody menjelaskan, pada Selasa (26/2), sebuah diskusi film Dilan 1991 telah diadakan di CGV Daya Grand Square, Makassar. Diskusi tersebut melibatkan Ody, Lembaga Sensor Film (LSF), aparat kepolisian, perwakilan dinas pariwisata, perwakilan Awasi, dan sejumlah elemen masyarakat. Hasilnya, diskusi berakhir damai. Tidak ada yang memperdebatkan konten film Dilan 1991.

Namun, pada hari pertama pemutaran Dilan 1991, aliansi lain kembali menolak. ’’Saya kurang tahu deh apa namanya,’’ ucap Ody. Kabarnya, polisi telah mengamankan aliansi tersebut dari tindakan pemboikotan film tersebut. Namun, Ody tidak tahu soal itu. Fajar enggan berkomentar tentang insiden penolakan di Makassar.

Dengan capaian prestisius pada hari pertama, Ody optimistis Dilan 1991 bakal sesukses pendahulunya. Mencapai 6 juta penonton atau bahkan lebih. ’’Saya juga optimistis Dilan 1991 bisa bersaing dengan Captain Marvel yang dirilis dalam waktu dekat. Masing-masing punya segmen penonton yang besar,’’ ungkapnya. (len/c14/nda)

Beri komentar :
Share Yuk !

Tinggalkan komentar