Dia, Cinta Pertamaku

JAM sudah menunjukkan hampir tengah malam, tetapi aku masih belum juga menyelesaikan aktivitasku . Aku masih serius membuat co-card dan peralatan yang disiapkan untuk besok.

“Sudahlah cath, sebaiknya kamu tidur. Sudah tengah malam. Kalau besok kamu terlambat bagaimana? Besok kan hari pertama kamu MOS?”

Itu suara Ibuku. Beliau adalah seorang wanita cantik bermata coklat dan memiliki rambut panjang berwarna hitam yang telah melahirkan aku ke dunia ini.

“Iya Ma, sebentar lagi selesai,”

Tanpa sadar, Cath berteriak ‘yeayyyyyy…! akhirnya persiapan Mos selesai juga..”
Suara alarm di kamarku berbunyi . Jam sudah menunjukkan pukul setengah enam pagi . Aku bangun dengan mata yang masih saja terpejam dan nyawa pun masih belum terkumpul seratus persen. Setelah mager-mageran langsung ku beranjak dari tempat tidur kesayangan ku, ambil handuk dan mandi. Setelah selama tiga puluh menit bersiap-siap aku pun turun ke lantai bawah untuk sarapan pagi.

“Selamat pagi Paa, Ma,” sapaku.
“Selamat pagi juga Cath,” sahut mereka bersamaan.
“Sinih Cath, makan nasi goreng dulu sebelum sekolah, ” ajak mama
“Ok, maa,” jawab ku sambil duduk dimeja makan

Setelah aku makan pagi, aku berpamitan untuk pergi kesekolah. Mobil sedan putih milik ayahku pun membelah kota Yogyakarta. Setelah tujuh belas menit berkendara, akhirnya sampai juga di sekolah menengah atas swasta yang ada di Yogyakarta. Aku pun mulai turun dari mobil dan tepat setelah mobil sedan putih hilang dari pandangan mata, terdengar suara salah satu senior, hmm sepertinya anggota OSIS yang menyuruh peserta MOS untuk segera ke Lapangan Sekolah. Saat tengah berlari ke lapangan, aku tanpa sengaja menabrak orang.

“Eh maaf yaa,” kata ku
Tetapi orang itu diam saja, dan setelah aku mendongakkan kepala ku keatas alangkah terkejutnya aku melihat salah satu cowo memakai baju OSIS SMP berwarna biru putih, berwajah tampan , berhidung mancung, memiliki mata berwarna coklat terang. Sepertinya sih dia peserta MOS juga sama sepertiku.

“Adek-adek peserta MOS harap cepat sedikit baris dilapangan,” bentak kakak-kakak senior.
Bentakkan kakak-kakak senior membuat kekagumanku kepada cowo itu buyarr. Dan segera aku cepat-cepat untuk baris di lapangan. Setelah dibagi menjadi beberapa kelompok MOS, aku masuk di kelompok 1. Di kelompok ini aku mempunyai teman kenalan yang bernama Key. Dia berasal dari jakarta lalu pindah ke yogyakarta karena ikut ayahnya bertugas di yogya. Dan walaupun baru kenal aku dan key sudah seperti teman lama, mereka akrab sekali.Hari ini memang jadwal MOS hanya di kelas unutk memberi arahan apa saja yang akan dibawa besok.

MOS hari pertama ku pun telah selesai. Sekolahku bukanlah sekolah yang terlalu senioritas saat MOS, bahkan barang barang yang disuruh bawa pun tidak susah dicari.
Jam sudah menunjukkan pukul dua belas siang. Setelah tadi aku menelpon ibu untuk meminta sopir untuk menejemputku, Aku harus menungu sekitar tujuh belas menit karena jarak kompleks perumahan ke sekolah lumayan jauh.

MOS di sekolah ku sudah selesai dan hari ini sudah bisa masuk ke kelas. Ternyata aku satu kelas dengan key.Dan ternyata aku juga satu kelas dengan Dave, si cowok tampan yang aku tabrak kemarin waktu MOS. Kami mendapat kelas X A. Dan aku pun tetap memilih duduk bersama dengan Key karena aku sudah sangat dekat dengannya.

Bel tanda jam istirahat pun berbunyi, aku dan Key langsung menuju ke kantin. Aku pun langsung mencari tempat kosong. Sedangkan Key memesan makanan untuk kami.Saat sudah menemukan tempat kosong, tepat dibelakang bangkuku duduk si cowok tampan, Dave dan teman-teman nya.
Huh kenapa aku jadi deg deg-an begini yah, batin Cath. Dan jujur saja, itu pertama kali aku merasa deg-deg an dekat dengan cowok. Sebelum nya mana pernah.

“Ngapain lu, kok tiba-tiba salah tingkah gitu? Nih somay pesanan mu,” tanya Key sambil membawa makanan yang kami pesan
“Emmm…eh enggakk kok gpp,” jawabku kaget

Aku mulai menyantap makanan yang ada di depanku dan setelah selesai makan, kami berdua berjalan di koridor kelas X karena bel sudah berbunyi beberapa detik yang lalu. Waktu demi waktu telah berjalan dan jam sudah menunjukkan pukul satu siang saatnya kami pulang. Aku menelpon ibuku untuk meminta sopir menjemputku. Tapi sudah beberapa kali aku telfon ibuku tidak dijawab-jawab. Aku mulai risau tidak dijemput.

“Cath, pulang sama siapa? Sama aku aja yuk kan kita se-kompleks,” ajakan Key yang menghilangkan rasa risau ku
“okay Key” jawabku ringkas sambil membuka pintu mobil Key
Setelah pulang sekolah aku tidak pulang ke rumah tapi aku main dulu di tempat Key. Sesampainya aku di rumah Key, aku langsung diajak ke kamar Key.

“Huhh capek juga sekolah,” cerocos si Key
“Key, kamu tau Dave ga temen sekelas kita?,” tanya ku
“ Ya aku tau lah, tuh dia rumahnya depan-depan nan sama rumahku,” jawab Key sambil menaruh tas sekolahnya
“Ha.. serius,” jawab kukaget
“Dua rius Cath, kenapa sih emangnya, dia juga baru pindahan disini ko,” kata Key menjelaskan

“Kenapa kamu jadi ngomongin dia sih,kamu sukaa yaa,” kata Key lagi dan menggoda Cath
“Emm apa engga ko, aku ga suka sama dia,” jawabku. Dan seketika pipi ku blushing
“Aduhh ciee blushing, iya aku tau ko Dave emang ganteng dan kamu suka sama Dave itu kenapa si cerita dong,” cerocos Key
“eh em gini Key pas kemarin aku MOS aku ga sengaja nabrak Dave, pas pandangan pertama gatau kenapa aku deg deg-an, gugup, salting gitu. Dan mungkin ini namanya cinta,aku ga pernah ngerasain kayak gini sama cowo, dia cowo pertama yang buat aku punya perasaan kayak gini.” jelasku seperti rumus matematika panjang dan lebar.

“Idihh, kaya cinta pertama aja,” jawab Key
“Maybe,” kataku singkat

Jam sudah menunjukkan pukul lima sore, aku segera pamit kepada Key untuk pulang. Aku berjalan menuju rumahku karena jarak rumahku ke rumah Key cukup dekat. Setelah sampai rumah aku langsung mandi dan makan malam.

Alarm ku berdering cukup kencang pagi ini, aku segera mematikan alarm dan bersiap-siap untuk memulai hari. Setelah aku bersiap-siap aku berangkat ke sekolah bersama bersama ayahku seperti biasanya. Sesampainya di sekolah aku langsung masuk ke kelas dan ternyata udah banyak juga yang datang.

“Pagi Adelina Cathrine Ava, tumben amat datengnya siangan,” sapa Key

“Pagi juga Keysheva Carey, nggak siang-siang amat juga datengnya,” jawabku untuk pergi ke kantin dan memesan somay seperti biasanya. Ketika somay yang kami pesan sudah datang, aku mulai menyantapnya dan setelah kami selesai makan, kami pun balik ke kelas. Dan enaknya punya perasaan sama cowok yang sekelas itu bisa lia dia terus. Aku selalu memperhatikan dia, melihat gerak-geriknya dia, Oh tidak dia mengibaskan rambutnya ke belakang, errrrr ganteng sekali. Itulah pemandangan indah yang aku lihat setiap harinya. Ah dunia ini indah sekali.

“Woi, Cath jangan latin Dave terus dong lagi pelajaran nih,” cetus Key
“Idih siapa juga yang liatin dia,” jawabku

Setelah pulang sekolah, aku sangat malas mengganti seragam ku. Aku merebahkan diriku ke kasurku yang empuk. Trrrrr…trrrrrrttt dan tiba-tiba saja aku mendapat notifikasi chat wa, segera aku buka hapeku dan aku ternyata dapet chat dari Dave, iyaa Dave si cowok tampan yang aku suka.

Isi Chatting
Katanya kamu suka yah sama aku?[Dave]
Kata siapa?[Cathrine]
Kata Key[Dave]
Dibohongin lu sama Key[Cathrine]
Mana mungkin, Key yang bilang kaya gitu, lo suka curhat sama key bahas nya aku mulu sampe melting gitu[Dave]

Oh tidak aku baru ingat kalau Keysheva Carey itu embernya gak ketulungan.Tapi karena Key,si cowok tampan itu jadi sering chat aku, padahal dulu buat chat sama dia aja aku kaya enggak mungkin banget.

“Key, makasih ya, gara-gara kamu aku bisa deket kaya gini sama Dave,” ucapku

“Iya-iya eh tunggu dulu kok kamu tau kalo aku kasih tau Dave kalo kamu suka sama dia?,” tanya Key kebingungan

“Kemaren Dave chatt, kau ember banget sihh, gemes deh,” jawabku sambil mencubit pipi Key
“Ihh, sakit Cathrine,” ucap Key kesal

Setiap hari aku jadi chat- an bareng Dave, di sekolah aku juga sering mengobrol bareng, bercanda bareng. Aku seneng banget bisa deket gitu sama Dave. Tapi beberapa hari ini Dave tidak nampak batang hidungnya bagaikan ditelan bumi. Dia jarang sekali masuk sekolah. Sekalinya sekolah dia juga jauhin aku.Aku bingung. Dan aku chat dia

Isi Chatting
Aku ada salah ya sama kamu?[ Cathrine]
Gak[ Dave]
Terus kamu kenapa? Kamu sekarang jarang banget ke sekolah, sesekalinya kamu sekolah kamu ngehindarin aku[ Cathrine]
Gpp[ Dave]
Aku minta maaf ya kalau aku ada salah sama kamu, aku gak bakal gangguin kamu lagi kok [Cathrine]

Dan semenjak itu, aku jarang banget deketin Dave, mungkin dia lagi tidak ingin bertemu aku, apalagi dekatin aku. Tiba-tiba saja dia berubah tiga ratus enam puluh derajat dari biasanya. Dia sungguh cuek dengan ku. Huft mungkin aku sudah tidak penting lagi di dalam hidupnya. Aku kira aku dan Dave akan berakhir happy ending. Aku kira selama ini Dave deketin aku selama beberapa bulan itu karena suka sama aku. Tetapi kenyataan nya tidak. Dan sekarang dia sudah enggak sekolah selama sebulan. Mungkin dia pindah sekolah atau apapun itu dan yang pasti dia sudah melupakan aku. Dan disaat aku juga mau ngelupain semua tentang Dave. Aku mendapat kabar buruk, sangat buruk.

“Cath, mau ikut ke pemakaman ga?,” tanya Key
“Siapa yang meninggal Key,” aku menanyakan balik
“Tapi kamu jangan panik dulu ya Cath,” jawab Key
“Iya, siapa yang meninggal Key?,” tanya ku lagi
“ Dave, Cath,” jawab Key lesu
“Kamu bercanda kan Key,” jawabku tidak percaya

Seketika aku hancur, dunia ini berubah menjadi redup. Akhirnya aku memutuskan ikut ke pemakaman Dave, untuk melakukan penghormatan terakhir kepadanya. Saat peti Dave dimasukkan ke lubang kuburan. Aku tidak sadar ternyata air mata ku keluar begitu saja.

“Cath, ini ada surat titipan dari Dave,” kata Key
“Oh ok makasih Key,” jawabku sambil menghapus air mataku
Aku buka surat titipan Dave secara perlahan-lahan. Dan ini isi suratnya

Dear Adelina Cathrine Ava
Cathrine, kamu manis, terima kasih untuk beberapa bulan ini yang sudah menjadi alasan aku untuk berjuang dengan penyakitku, tetapi kayaknya rencana ku berbanding terbalik dengan rencana Tuhan. Cath, aku enggak pernah beri harapan palsu ke kamu, aku Cuma enggak mau kamu kehilangan pacar, Aku enggak mau kamu lagi bahagia tetapi kebahagiaan mu langssung hancur, Cath, maafin aku ya selama ini aku ngehindarin kamu.

Cathrine aku jujur kalau kamu adalah perempuan terakhir yang bikin aku jatuh cinta, kamu sehat sehat terus ya, dan kamu harus cari Dave yang lain yang bisa bikin kamu senyum lagi, Aku Cinta Kamu Cathrine.
From: Dave Bryan Hendrick

Aku pikir Dave adalah takdirku, tetapi aku salah dia bukan takdirku. Aku tidak menyalahkan perasaan ini. Aku biarkan semua rasa cintaku ke dia ini sambil berharap rasa ini akan memudar seiring waktu.

Teresa Antoinetta Veda
SMA YOS SUDARSO CILACAP
Kelas: X MIPA 1

Beri komentar :
Share Yuk !

Tinggalkan komentar