Distribusikan Alat Perlindungan Diri Atau APD ke Seluruh Daerah

JAKARTA – Bantuan alat kesehatan (alkes) dari sejumlah investor negeri tirai bambu telah tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Bantuan yang datang, diketahui sebanyak 20 ton dari 40 ton yang dikirim. Alat kesehatan ini termasuk alat pelindung diri atau APD.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Agung Kuswandono mengatakan, bantuan tersebut dikirim untuk membantu Indonesia dalam menangani wabah COVID-19.

Ia menyebut 50 persen lebih bantuan itu berupa APD seperti baju, kacamata, masker N95, serta sepatu. Termasuk swap kit untuk mengecek virus Corona. Agung menjelaskan alat kesehatan ini sebagai hasil koordinasi dari setiap kementerian dengan perusahaan Cina yang berinvestasi di sektor hilirisasi nikel di Tanah Air. “Alat-alat yang datang sangat kita butuhkan membantu para tenaga medis yang bekerja di lapangan,” ujar Agung di Jakarta, Jumat (27/3).

Diketahui, bantuan ini datang ke Indonesia menggunakan pesawat milik Garuda Indonesia Boeing 777. Selanjutnya, bantuan sementara akan diletakkan di gudang Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk dilakukan pencatatan administrasi sebelum didistribuksikan ke seluruh provinsi. “Kita lakukan dulu pencatatan administrasi sebelum dikirimkan ke setiap provinsi sesuai dengan skala prioritas yang sudah dibuat,” urainya.

Menurutnya, dalam pendistribusiannya nanti pemerintah sudah menyiapkan pesawat. Sehingga barang-barang bantuan yang diterima langsung diterima pemerintah daerah. Hal ini mengingat kebutuhan mendesak APD terutama alat rapid test. Untuk diketahui, total keseluruhan bantuan yang datang adalah 40 ton. Tapi, proses penerimaan barang tersebut akan dilakukan dua tahap.

Bantuan itu diketahui diangkut dari Bandara Pundong, Shanghai pada Kamis, 26 Maret 2020 pukul 19.15 waktu setempat. Lalu, mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang pada pukul 01.40 WIB dini hari. Bantuan tersebut merupakan kerja sama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) bersama Kementerian BUMN, Kementerian Kesehatan, BNPB, Bea Cukai, Kementerian Pertahanan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perhubungan, Garuda Indonesia, dan Angkasa Pura II yang mengkoordinir bantuan dari berbagai perusahaan asal Tiongkok yang berinvestasi di Indonesia.

“Kami sampaikan puji syukur karena pesawat yang diberangkatkan, sudah kembali ke Indonesia dengan membawa alat-alat kesehatan sejumlah 40 ton. Artinya saat ini pemerintah dan semua pihak yang terlibat bekerja bersama secepat mungkin untuk menangani situasi darurat akibat COVID-19 ini,” ujar Jubir Kemenko Marves, Jodi Mahardi.

Jodi menyampaikan, beberapa perusahaan asal Tiongkok yang memiliki investasi di Indonesia berinisiatif memberikan sumbangan alat-alat kesehatan membantu proses penanganan wabah ini.“Dengan demikian, diharapkan penanganan wabah ini dapat berlangsung lebih cepat dan warga dapat kita lindungi. Termasuk petugas medis yang saat ini berjuang di garis terdepan,” tambah Jodi.

Donatur tersebut sebagian besar adalah investor yang telah berinvestasi di Indonesia. Seperti di Morowali, Weda Bay, Obi, Kendari, Konawe, dan sekitarnya. Para investor mengirimkan bantuan untuk membantu penanganan pandemi secara nasional dan juga daerah tempat mereka berinvestasi. Pasokan medis itu terdiri dari swab kit, test kit covid-19, masker N95, masker bedah, hingga alat pelindung diri seperti baju, kacamata, sarung tangan, dan sebagainya. Seluruh bantuan tersebut nantinya akan didistribusikan melalui BNPB, rumah sakit-rumah sakit, dan jaringan beberapa fakultas kedokteran.

Seperti diketahui, saat ini Tiongkok aktif mengalihkan sumber daya yang dimiliki dengan mengirimkan berbagai bantuan ke negara-negara lain yang sedang kewalahan menghadapi wabah COVID-19. Negara-negara tersebut antara lain adalah Jepang, Spanyol, Italia, hingga Irak. Indonesia termasuk salah satu negara yang mendapatkan bantuan dari Tiongkok. (khf/fin/rh)

Beri komentar :
Share Yuk !