Pemkab Tegal Ratakan Gunung Sampah Menggunakan Alat Berat, Dianggarkan Rp4 Miliar

KEDUNGBANTENG- -Untuk menghadapi masalah sampah yang menumpuk, Pemerintah kabupaten Tegal menyiapkan uang anggaran sebesar Rp.4 miliar di dermaga utama TPA Penujah. Anggaran yang banyak akan digunakan untuk menyewa alat berat seperti bulldozer, eskavator selama satu tahun.

Ungkap Muchtar Mawardi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tegal setelah selesai menghadiri rapat TPA Penujah di Obyek Wisata Waduk Cacaban.“Keterbatasan alat berat serta anggaran pemeliharaannya menjadikan proses pemerataan sampah dari dermaga yang dibuang ke penjuru TPA kerap terkendala. TPA Penujah yang luasnya 4,1 hektare hanya didukung satu unit eskavator dan dua unit bulldozer,” ungkapnya.

Sayangnya kendaraan yang disewa seperti bulldozer seringkali mogok, mengakibatkan truk sampah gagal di bongkar dan menyebabkan antrean yang sangat panjang.

Muchtar mengungkapkan keterbatasan alat berat dan anggaran pemeliharaannya menjadikan proses pemerataan sampah dari dermaga buang ke penjuru TPA kerap terkendala. TPA Penujah yang luasnya 4,1 hektare hanya didukung satu unit eskavator dan dua unit buldozer.

Akibat dari antrean yang panjang ini menjadi penghambat truk yang tidak bisa kembali ke Tempat Penapungan Sementara (TPS) mengakibatkan sampah di TPS menjadi menumpuk.
“ harapan saya pengadaan sewa alat berat ini agar cepat direalisasikan agar sampah tidak terus menerus menumpuk,” harap Muchtar.

Muchtamar juga sudak berkordinasi dengan salah satu konsultan perencana, yang nantinya akan dihitung jumlah serta ideal alaat berat yang akan digunakan dalam pelaksanaan pendistribusian sampah yang akan masuk ke TPA penujah dan menghilangkan sampah ada di dermaga.

Umi Azizah selaku Bupati Tegal mengatakan pengadaan alat berat seperti bulldozer dan eskavator sangat diperlukan sekali untuk membantu dan mempercepaat pekerjaan yang tidak mungkin dilakukan menggunakan tenaga manusia, maka dari itu penting halnya menggunakan alat bantu tersebut.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH), membuka akses di pintu selatan supaya bisa digunakan keluar masuk truk untuk membongkar muatan sampahnya.

Masyarakat diminta agar ikut serta dalam penanganan sampah ini dengan tujuan mengurangi volume sampah yang dihasilkan serta sampah yang masuk ke TPA.

Kegiatan program ini menumbuhkan perilaku sadar untuk mengurangi penggunaan sampah yang berlebihan dan memilah sampah, baik organik maupun non organik. Dan mengaktifkan kelembagaan seperti bank sampah di komunitas. (guh/zul)

Beri komentar :
Share Yuk !