Target Satgas Covid: Ubah Perilaku Masyarakat Sebelum Pilkada

JAKARTA- Satuan Tugas Penanganan Covid-19 (#SatgasCovid19) menargetkan bisa mengubah perilaku masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan sebelum gelaran Pilkada Serentak 2020 berlangsung.

Saat ini Pilkada telah memasuki tahapan kampanye. Sementara untuk tahapan pemungutan suara akan berlangsung pada 9 Desember mendatang.

“Kita berharap sebelum pelaksanaan pilkada kita berhasil mendorong kepatuhan (masyarakat),” kata Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Bidang Perubahan Perilaku Sonny Harry B Harmadi dalam acara Sosialisasi Strategi Perubahan Perilaku Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19 yang digelar secara daring, Jumat (2/10).

Sonny menuturkan perubahan perilaku masyarakat itu tergantung pada budaya yang dianut.Dia mencontohkan di wilayah Asia Timur penanganan Covid-19 tergolong cepat. Sebab, masyarakat di sana selama satu abad sudah terbiasa menghadapi pandemi.

“Dampaknya mereka terbiasa pakai masker, jaga jarak, mereka sudah adaptif akhirnya mereka bisa mencegah sangat baik. Beda dengan Eropa, mereka enggak sering hadapi pandemi,” tutur Sonny.

Untuk di Indonesia, kata Sonny, pihaknya menargetkan perubahan perilaku yang dimulai dari lingkungan keluarga. Jika itu sudah berhasil, harapannya perubahan perilaku akan meluas hingga ke komunitas dan wilayah. “Kalau seluruh keluarga Indonesia jalankan protokol kesehatan, insya Allah kita bisa selesaikan masalah ini,” ucap Sonny.

Satgas akan mengerahkan penyuluh Keluarga Berencana (KB) untuk menyosialisasikan pelaksanaan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Setidaknya ada 13.000 penyuluh KB dan PLKB PNS serta 9.000 PLKB non-PNS yang dilibatkan. Untuk penyuluh KB dan PLKB PNS akan melakukan sosialisasi di 34 provinsi, sedangkan PLKB non-PNS melakukan di 10 provinsi.

Selama ini pemerintah terus menggencarkan kampanye 3M untuk untuk mencegah penularan virus corona yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Sonny menyebut dari tiga hal itu, ternyata aturan menjaga jarak adalah hal yang paling sulit untuk dilakukan.
“Yang paling sulit adalah menjaga jarak, karena berasumsi dia teman dekat, oh dia aman kok, justru yang menularkan virus bukan orang jauh tapi orang terdekat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Sonny menegaskan pentingnya menerapkan protokol kesehatan 3M untuk mencegah penularan Covid-19. Pihaknya memperkirakan jika 3M itu dipatuhi oleh masyarakat, dalam kurun waktu tiga pekan bisa menurunkan 50 persen jumlah kasus positif setiap hari.(*)

#Satgascovid19 #Ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Beri komentar :
Share Yuk !