Warga Kebumen Jadi Korban Sriwijaya Air SJ 182

Kerabat Arifin Elyas menunjukan foto Elyas, yang dilaporkan menjadi salah satu penumpang Sriwijaya Air SJ 182

KEBUMEN– Satu warga Kabupaten Kebumen dilaporkan menjadi salah satu korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Korban diketahui bernama Arifin Elyas, pemuda berusia 27 tahun, warga Desa Ampih Kecamatan Buluspesantren.

Adanya warga Kecamatan Buluspesantren yang turut serta dalam pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dibenarkan Camat Buluspesantren Budhi Suwanto. “Saudara Arifin Elyas (27) menjadi salah satu korban manifest pesawat jatuh Sriwijaya Air SJ 182 kemarin, ” kata Budhi kepada media, Minggu (10/1)

Camat Budhi mengatakan, korban adalah salah satu karyawan yang bekerja di salah satu perusahaan alat berat untuk ditugaskan ke wilayah Pontianak, Kalimantan Barat. “Bekerja di kontraktor alat berat kebetulan setelah cuti ditugaskan ke Pontianak, ” ujarnya.

Kabar terbaru, lanjut Budhi Suwanto, pihak keluarga telah dijemput maskapai perusahaan menuju ke posko koordinasi pencarian pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak di International Container Terminal (JICT) 2 Jakarta untuk memastikan peristiwa naas tersebut. “Keluarga orang tua dan istri sudah dijemput oleh perusahaan PT PRIMA SARANA MUSTIKA tempat bekerja korban menuju Jakarta di pusat krisis center,” imbuhnya.

Terpisah, keluarga Arifin sendiri berharap Arifin Ilyas segera ditemukan. Adik korban, Khoerul Anwar (21) mengaku sedih dengan adanya kabar jika kakaknya menjadi salah satu penumpang pesawat tersebut. Kerabat, tetangga dan teman korban pun telah menjenguk ke rumahnya sejak semalam. “Kami tentunya sangat khawatir dan sedih. Saya berharap segera ditemukan,” katanya, saat ditemui di rumah Arifin RT 1 RW 2 Desa Ampih.

Anwar menyampaikan Arifin sudah lebih dari 2 tahun bekerja di perusahaan alat berat. Akhir Desember kemarin, Arifin pulang ke rumah beserta istrinya. Lantaran hendak berpindah lokasi kerja ke Pontianak, sang istri kemudian diminta untuk tinggal di Kebumen. “Pulangnya sebelum tahun baru kemarin dan berangkat Selasa (5/1/2021),” jelasnya.

Dijelaskannya, tidak ada firasat apapun yang diterimanya. Bahkan saat di Kebumen, Anwar dan kakaknya tersebut kerap bercanda. Namun, sesaat sebelum terbang ke Pontianak kakaknya berkirim situasi bandara ke ibunya. “Saat di bandara kirim gambar ke ibu,” imbuhnya.

Sekedar informasi Arifin merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Sariman dan Sunarti warga Desa Ampih Kecamatan Buluspesantren.

Arifin baru menikah pada tahun 2019 dan hingga kini belum dikaruniai anak. Arifin bekerja di salah satu perusahaan alat berat PT Prima Sarana Mustika sebagai teknisi. Arifin merupakan alumni SDN Ampih, SMP Negeri 2 Buluspesantren dan SMK Muhammadiyah Kutowinangun. Di masyarakat Ampih sendir Arifin Ilyas dikenal baik dan mudah bergaul.

Arifin memang jarang di rumah karena bekerja merantau. Namun demikian, sosok Arifin adalah pemuda yang baik dan mudah bergaul. “Baik dan suka bergaul dengan masyarakat. Kalau kebetulan pulang pasti menyapa tetangga,” terang Ketua RT 1 RW 2 Desa Ampih Sulistiyo.

Sulistiyo menjelaskan, Arifin juga memiliki banyak teman. Semalam saat keluarga dan teman-temannya mendengar Arifin menjadi salah satu penumpang pesawat, banyak teman-teman menyambagi keluarganya.

Seperti diberitakan, Pesawat komersial Sriwijaya Air tipe Boeing 737-500 itu diketahui membawa 62 orang penumpang dan awak pesawat. Detailnya, 50 orang penumpang termasuk tujuh orang anak-anak dan tiga orang bayi serta 12 orang awak pesawat. Hingga saat ini tim Sar dan Basarnas tengah melakukan korban. (mam/fur)

Beri komentar :
Share Yuk !