Dampak Negatif Ketika Orang Tua Bertengkar di Depan Anak

Kharisma Suryandaru
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Mahasiswi Universitas Ahmad Dahlan

Orang tua adalah seseorang yang melahirkan kita , orang tua biologis. Namun orang tua juga tidak selalu dalam pengertian yang melahirkan. Orang tua juga bisa terdefinisikan terhadap orang tua yang telah memberikan arti kehidupan bagi kita. Orang tua yang telah mengasihi kita, memelihara kita sedari kecil. Bahkan walaupun bukan yang melahirkan kita ke dunia, namun mereka yang memberikan kasih sayang adalah orang tua kita. Dalam kehidupan, kadang terjadi yang tidak sesuai kita harapkan, misal sepasang suami istri yang tidak bisa melahirkan anak, atau juga banyak dari orang-orang yang mengetahui bahwa ia ternyata anak adopsi, ini adalah bagian kisah hidup tersulit saat kita mengetahuinya. Banyak dari pasangan suami istri yang retak hubungannya, karena merasa hidupnya kurang sempurna bila tidak memiliki keturunan.

Bagi pasangan suami istri, berbeda pendapat dan bertengkar satu sama lain adalah hal yang wajar terjadi. Namun, saat berbeda pendapat dan bertengkar ini jangan sampai diketahui oleh seorang anak. Perbedaan pendapat dan pertengkaran yang terjadi pada orangtua tidak jarang akan membuat psikis anak tertekan. Ini juga akan membuat anak merasa sangat sedih bahkan trauma. Selain itu, anak-anak bergantung kepada orang tua untuk mendapatkan rasa nyaman dan aman. Jika sering melihat orang tuanya bertengkar, anak-anak bisa merasa tidak nyaman dan takut.

Melansir dari laman livestrong.com, orangtua yang bertengkar di depan anak bisa menimbulkan banyak dampak negatif ke anak. E. Mark Cummings, PhD di Universitas Notre Dame mengatakan jika pertengkaran orangtua bisa berdampak pada anak berapapun usianya. Baik masih kecil atau sudah dewasa, anak akan merasakan kesedihan mendalam. Bertengkar di depan anak juga dapat menimbulkan beragam dampak negatif lainnya pada anak, yaitu Membuat anak stres sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa pertengkaran orang tua yang disaksikan oleh anak bisa menyebabkan peningkatan produksi hormon stres anak.

Bahkan bayi pun bisa terkena efeknya. Saat tertidur, bayi bisa merekam suara-suara keras dan teriakan di sekelilingnya. Selain mengganggu tidurnya, suara-suara yang keras ini juga bisa mengganggu perkembangannya. Membuat anak cemas dan berisiko mengalami depresi melihat kedua orang tuanya sering bertengkar bisa membuat anak lebih mudah cemas, bahkan depresi. Hal ini berkaitan dengan pikiran negatif yang berkembang di dalam pikiran anak dan kekhawatirannya kalau-kalau pertengkaran ini akan berujung pada perceraian kedua orang tuanya. Ketakutan anak terhadap perpisahan orang tua sangat berasalan. Saat orang tua bercerai, anak biasanya akan ikut salah satu orang tua, dan ini bisa membuatnya kehilangan sosok ibu atau ayah.

Anak tidak dekat dengan saudara kandung bila pertengkaran ini berujung pada perceraian, hubungan anak dengan saudara kandungnya juga bisa menjadi renggang. Bunda atau Ayah mungkin akan membawa salah satu anak, dan tidak keduanya. Perceraian pun akhirnya memisahkan mereka. Anak cenderung menjadi nakal konflik pada orang tua bisa membuat anak merasa kurang diperhatikan. Akhirnya, anak akan mencari perhatian dengan caranya sendiri, misalnya dengan melakukan kenakalan di rumah atau masalah di sekolah. Sulit bersosialisasi dengan orang lain anak-anak yang sering menyaksikan orang tuanya bertengkar cenderung menjadi sulit untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Ia merasa malu jika teman-temannya tahu bahwa kedua orang tuanya sering bertengkar, dan akhirnya jadi sulit berteman.

Oleh karena itu, alangkah baiknya jika ada pertengkaran didalam rumah jauhkan dari anak anak supaya kesehatan meltal dan psikologis mereka tidak terganggu. Dengan niat memberikan kebahagiaan bagi sang anak, juga kelak akan memberikan arti kehidupan bagi sang anak, merekalah anakmu, anak kandungmu, bagian dari dirimu, rasa cinta yang kelak lebih kuat dari sekedar ” yang melahirkan ” , hubungan batin yang jauh lebih indah,cinta yang tulus kepada seorang anak.

Mereka yang memberikan kita arti kehidupan ialah orang tua kita. Begitu juga kepada orang tua, anak adalah seseorang yang akan kita berikan penuh dengan kasih sayang, cinta tulus, hubungan batin yang tak akan pernah terputus. Maka tetaplah berbahagia bagi calon orang tua, atau anak yang mengetahui bahwa mereka bukan yang melahirkan kita, karena mereka yang mengasihi kita dari kecil, maka merekalah orang tua kita. “ Ya Tuhanku, ampunilah dosaku dan dosa ayah ibuku, sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku sewaktu aku masih kecil ” Do’a inilah yang memperjelas pengertian makna arti dari orang tua. (*)

Beri komentar :
Share Yuk !