Bermain Peran, Bina Perilaku Terpuji Siswa

Struktur Kurikulum 2013 memasukkan Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai bagian dari rumpun mata pelajaran Agama dan Budi Pekerti. Salah satu aspek budi pekerti siswa yang perlu dibina sejak dini melalui mata pelajaran PAI adalah akhlakul karimah atau perilaku terpuji.

Karena pada dasarnya, PAI merupakan usaha sadar untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senatiasa memahami ajaran Islam secara menyeluruh lalu menghayati tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup (Daradjat, 1996: 86).

Realita di lapangan, sebagain siswa kelas 3 SD Negeri 4 Derik, Kecamatan Susukan tahun pelajaran 2019/ 2020 baru sebatas memahami materi pelajaran PAI tetapi belum sepenuhnya tercermin dalam sikap dan perilaku di sekolah. Terutama yang berkaitan dengan materi ajar pada KD 3.6. memahami sikap peduli terhadap sesama sebagai implemetasi pemahaman Q.S. al-Kautsar. Solusi yang bisa dilakukan guru adalah mengguanakan metode bermain peran.

Perilaku terpuji adalah perilaku manusia yang baik dan disenangi menurut individu maupun sosial, serta sesuai dengan jaran yang bersumber dari Tuhan (Amin, 2016: 180-181). Perilaku terpuji merupakan softskill yang harus dimiliki siswa. Perilaku terpuji merupakan bentuk dari pengamalan materi PAI yang telah diajarkan guru dalam sikap dan perilaku.

Bermain peran atau role playing merupakan suatu aktivitas pembelajaran terencana yang dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang spesifik (Zaini dkk, 2008: 98). Dalam pembelajaran di kelas, Metode bermain peran merupakan langkah visualisasi sederhana dari pokok bahasan PAI supaya lebih mudah dipahami siswa.

Keunggulan penerapan bermain peran yaitu: pada waktu dilaksanakannya bermain peran, siswa dapat bertindak dan mengekspresikan perasaan dan pendapat tanpa kekhawatiran mendapat sanksi. Bermain peran memungkinkan para sisiwa mengidentifikasi situasi-situasi dunia nyata dan ide-ide orang lain.Indentifikasi tersebut mungkin cara untuk mengubah perilaku dan sikap sebagaimana siswa menerima karakter orang lain. Dengan cara ini, siswa di lengkapi dengan cara aman dan control untuk meneliti dan mempertunjukkan masalah-masalah di antara kelompok atau individu-individu (Hamalik, 2001: 214).

Penerapan metode bermain peran ini dilaksanakan pada pokok bahasan perilaku terpuji tentang peduli di kelas 3 SD Negeri 4 Derik. Langkah pertama pembelajaran dengan metode bermain peran adalah Gur menetapkan topik atau masalah serta tujuan yang hendak dicapai. Hal hal ini topik atau masalah adalah sikap peduli dan sikap tidak peduli.

Selanjutnya guru memberikan garis besar scenario yang akan ditampilkan. Guru menetapkan pemain yang terlibat dan peran masing-masing serta durasi waktu pementasan. Siswa diberi kesempatan bertanya jika ada yang kurang dipahami. Setelah semua siap, simulasi dilaksanakan. Siswa yang menjadi penonton memperhatikan dengan saksama.

Simulasi dihentikan sejenak pada saat alur klimaks, untuk memberikan kesempatan siswa berpikir menyimpulkan pesan yang disampaikan. Langkah penutup, siswa dan guru berdiskusi tentang jalannya cerita dan materi/ pokok bahasan yang sedang dibahas.

Manfaat dari penerapan metode bermain peran yaitu: siswa memahami perilaku terpuji yang harus diamalkan. Karena diberikan contoh konkret dalam peran protagonis yang mempunyai watak peduli terhadap sesama sehingga siswa mudah menyerap sebagai pengalaman belajar. Sebaliknya siswa juga memahami perilaku yang tidak terpuji. Hal ini tersurat dari watak antagonis, sehingga siswa mudah menangkap pesan supaya tidak mencontoh perilaku tersebut.

Kreativitas guru berperan penting dalam menyajikan pembelajaran yang bermakna. Guru leluasa memilih metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan. Disamping itu, guru bisa melibatkan siswa sebagai pusat dari pembelajaran. Kegiatan belajar mengajar PAI akah lebih hidup karena tidak sekadar menjelaskan teori dalam praktik pembelajarannya.

MAHFUDOTUN, S.Pd.I.
Guru Pendidikan Agama Islam
SD Negeri 4 Derik,
Korwilcam Dikpora Susukan.

Beri komentar :
Share Yuk !

Tinggalkan komentar