Film Animasi Tingkatkan Pemahaman Siswa

Aspek penting dalam proses pembelajaran adalah untuk mencapai tujuan. Salah satu tujuan dari proses pembelajaran adalah agar siswa mampu memahami sesuatu berdasarkan pengalaman belajarnya. Setiap siswa memiliki pemahaman yang berbeda-beda mengenai hal-hal yang ada pada materi pelajaran.

Seseorang dikatakan memahami sesuatu ketika ia mampu membentuk arti dari sebuah pesan pembelajaran, baik berupa lisan, tulisan, grafis atau gambar. Dengan rincian mampu menjelaskan, membandingkan, meramalkan, meringkas, mengelompokkan dan membuat contoh (Dewi, 2008: 95). Jadi pemahaman bukan hanya sekedar tahu melainkan mampu menafsirkan dan menginterprestasikan sesuatu.

Berdasarkan fakta di SD Negeri 3 Salamerta, pemahaman siswa kelas 5 pada mata pelajaran pendidikan agama islam (PAI) tentang materi kisah Rasul masih tergolong rendah. Hal ini berdampak pada prestasi belajar siswa yang menunujukkan 6 dari 25 siswa yang tuntas belajar pada KD 3.3 Memahami nama-nama Rasul Allah dan Rasul Ulul Azmi. Dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa, guru PAI menggunakan media film animasi dalam melaksanakan pembelajaran tersebut.

Film merupakan media komunikasi sosial yang terbentuk dari penggabungan dua indra, penglihatan dan pendengaran, yang mempunyai inti atau tema sebuah cerita yang banyak mengungkapkan realita social yang terjadi di sekitar lingkungan tempat di mana film itu sendiri tumbuh (Sukiman, 2012:184-185).

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, animasi secara luas berbicara masalah bentuk suatu benda yang berubah-ubah menciptakan gerak dan kehidupan. Oleh karena itu satu kata animasi menjadi suatu pengertian, yang berarti menciptakan suatu yang bisa hidup atau bergerak. Film animasi merupakan sebuah tontonan yang mayoritas digemari anak-anak. Film animasi juga salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk menjembatani pembelajaran agar lebih menarik dan memberikan nuansa lingkungan yang baru bagi siswa.

Media film mempunyai kelebihan yaitu memberikan pesan yang dapat diterima secara lebih merata oleh siswa, sangat bagus untuk menerangkan suatu proses, mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, lebih realistis dapat diulang-ulang dan dihentikan sesuai dengan kebutuhan serta memberikan kesan mendalam, yang dapat mempengaruhi sikap siswa (Rudi dan Cepi, 2008:19-20). Media film animasi dapat memberikan kontribusi positif terhadap pemahaman siswa. Melalui penggunaan film animasi diharapkan siswa mampu memahami isi dari film tersebut.

Penerapan media film animasi dilaksanakan di kelas 5 SD Negeri 3 Salamerta pada tahun pelajaran 2019/2020 semester 2 pada materi memahami nama-nama Rasul Allah dan Rasul Ulul Azmi. Langkah Pertama, guru mengabsen kehadiran siswa melalui WhatsApp Grup (WAG). Setelah itu, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Selanjutnya guru membagikan video film animasi kisah Rasul melalui WAG. Selelah selesai menonton, siswa diberikan stimulasi untuk bertanya mengenai film tersebut. Selanjutnya siswa diberikan LKS untuk dikerjakan. Bersama-sama guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran. Guru melakukan home visit ke rumah siswa untuk menilai hasil LKS dan melakukan tanya jawab jika ada materi yang belum dipahami oleh siswa.

Dengan menerapkan media film animasi siswa bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan pemahaman siswa kelas 5 mengalami peningkatan pada materi memahami nama-nama Rasul Allah dan Rasul Ulul Azmi dengan data 21 dari 25 siswa kelas 5 tuntas belajar. Penggunaan film animasi dapat dijadikan media pembelajaran yang dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa menjadi lebih baik. Rekan guru PAI dapat menggunakan media film animasi agar siswa lebih mudah memahami materi.

NUR QOMARIYAH, S.Pd.I.
Guru Pendidikan Agama Islam
SD Negeri 3 Salamerta,
Korwilcam Dikpora Mandiraja.

Beri komentar :
Share Yuk !