Desa Kalikajar Jadi Sentra Produsen Miniatur Mobil Sejak Pandemi

MINIATUR : Desa Kalikajar kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga kini menjadi sentra produsen kerajinan miniatur mobil. Sejak pandemi berlangsung para pemuda desa menggarap kerajinan tersebut.

PURBALNGGA – Desa Kalikajar terletak kurang lebih 5 km sebelah timur dari kota Purbalingga. Desa yang sudah terkenal dengan buah duku, kini menjadi sentra industri miniatur mobil. Sejak pandemi covid 19 awal 2020 lalu, hampir semua warga kini menekuni produksi miniatur mobil.

Salah satu warga desa tersebut yakni Rendi adalah pioner produsen miniatur mobil. Ia memulai sejak sebelum pandemi berlangsung. Mulanya warga hanya mengisi waktu kosong dengan membuat miniatur. Namun seiring waktu permintaan miniatur mobil semakin bertambah. Hal itu membuat warga dan produsen juga semakin bersemangat berkreasi.
Saat Banyumas Ekspres mengunjungi salah satu produsen yang berada di depan Balai desa, tampak beberapa orang sedang sibuk bekerja. Terlihat ada yang melakukan finishing peasangan roda, hingga packing persiapan untuk dikirim.

Setelah di packing rapi, miniatur mobil tersebut kemudian ditata rapi, dan ditulis dengan kode tertentu untuk memudahkan jenis dan distribusinya.
Salah satu pekerja yang berhasil di Temui, Warsono mengungkapkan, dalam sehari ia bisa merangkai 10 unit miniatur mobil truk oleng. Ia mengaku hanya merangkai, mulai dari bentuk bak hingga pemasangan roda. Sedangkan bahan bakunya dikirim oleh pengepul.

” Untuk pekerjaan finishing komplit saya mendapat upah 25 ribu, setelah jadi saya kirim ke pengepul,” terangnya.
Dengan pendapatan itu ia mengaku bisa memperoleh tambahan pendapatan untuk keluarganya.

Sementara itu Arif Purwanto salah satu produsen DT Miniatur mengungkapkan, miniatur mobil tersebut dipasarkan secara online ke seluruh indonesia. Akun penjualannya yaitu DT Miniatur, dan Rich Miniatur Indonesia.

Ia mengungkapkan, produksi masal sejak 5 bulan lalu. Produksi perhari antara 100 unit, hingga maksimal 200 unit.
Miniatur yang di produksi adalah jenis truk oleng dari bahan triplek, dan bahan kayu. Adapun ukurannya ada tiga variasi, pertama ukuran kecil 30 cm, kedua ukuran sedang panjang 42 cm dan ketiga ukuran jumbo 5 5 cm dengan bahan kayu.Harga jualnya mulai Rp 100 ribu hingga 250 ribu per unit.

Ditanya tentang inovasi yang diterapkan diantaranya mobil dengan remot kontrol,ada pula yang dilengkapi gambar atau foto tertentu maupun dengan nama. Hanya saja untuk pemesanan tersebut harus pre order terlebih dahulu.

Lebih lanjut diungkapkan, produksi tersebut dikerjakan bersama mitra, sedikitnya terdapat lima rumah produksi perajin. Setiap hari setelah produksi selesai lalu ditampung untuk dipasarkan. selain itu juga bekerjasama dengan Rutan purbalingga. Produksi tersebut sebagai bentuk kerjasama bagi para warga binaan Lapas Purbalingga.

Menurut arif, sejak pandemi produksi miniatur mobil semakin banyak. Hal itu dikarenakan warga banyak yang kehilangan pekerjaan. Awalnya di Desa Kalikajar sudah ada yang memproduksi mainan, namun setelah pandemi, produksi tersebut menyebar di seluruh desa.

“Bisa dibilang ini lahir karena pandemi, meski awalnya sudah ada, namun saat ini hampir seluruh warga menekuni produksi miniatur mobil,” ungap Arif.
Terkait pemasaran, murni dilajukan secara online. Bahkan setiap hari orderan selalu datang dari seluruh penjuru tanah air. Awalnya ofline juga dilakukan, namun saat ini 95 persen pemasaran secara online.

Menurutnya jumlah karyawan di setiap rumah produksi antara 3 hingga enam orang. sedangkan pekerja di rutan purbalingga sebanyak 30 orang.

Ayatno Kepala Desa Kalikajar Kecamatan Kaligondang Purbalingga

Sementara itu Kepala Desa Kalikajar Ayatno mengatakan, di desanya terdapat tujuh produsen besar, salah satu pioner yang memulai usaha miniatur mobil yakni Rendi. Dari tujuh produsen besar itu, masing masing memiliki jaringan rumah produksi dan karyawan sendiri.

Sebab untuk produksi miniatur, tidak dikerjakan oleh satu orang saja, tetapi setiap pekerja memiliki tugas masing masing. Misal mulai dari bagian pemotongan kayu dan triplek, merangkai bak, hingga spesiasilasi stiker atau gambar.

Dalam pengerjaanya, pekerja juga diberi keleluasaan, karena bisa mengerjakan dirumah. Sehingga pekerja tidak tertekan, tetapi berdasarkan target yang dikehendaki.

Sementara itu Rizal dari Surya Medja Group Miniatur Industri mengungkapkan, ia meproduksi berbagai jenis miniatur mobil berbahan dasar kau dan triplek.
Setiap hari rata rata menghasilkan 100 pcs. Jumlah karyawan mulai dari pembuat pola, membuat roda, hingga finishing, sekitar 15 orang.

Rizal sendiri mengaku bekerja sudah satu tahun lima bulan. sedangkan pemasaran, selain dilakukan secara online juga dikirim ke sejumlah toko mainan. Selain miniatur truk ada juga jenis tronton, truk box ekspedisi hingga miniatur bus.

Terkait dengan produksi miniatur tersebut Bluri Witjaksono selaku PLt Kepala Rutan Purbalingga mengungkapkan, program tersebut sangat membantu bagi para napi. Khususnya membekali ketrampilan, agar setelah kembali ke masyarakat, para napi juga bisa mandiri.

“ Kami sangat mendukung, bahkan saat ini 30 orang sudah ikut produksi, kedepan kami juga akan memberikan pembekalan ketrampilan lain bagi para napi,” terangnya. (Sakur Abdul Wahid)

Beri komentar :
Share Yuk !